JAKARTA - Potensi investasi Rusia di Indonesia pada tahun ini mencapai USD5,5 miliar. Namun angka ini terbilang kecil jika dibandingkan Foreign Dorect Investment atau (FDI) atau investasi asing yang dicatat oleh Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang mencapai USD228 miliar sampai dengan Juni 2014.
"Investasi Rusia di Indonesia masih jauh, padahal Rusia memiliki potensi yang cukup besar dengan pendapatan per kapita yang cukup tinggi, Indonesia harus mencermatiĀ ini," ucap Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarusia Djauhari Oratmangun di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (25/7/2014).
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Menurut Djauhari, ini dapat dilihat dari investasi Rusia yang masuk ke Indonesia tapi melalui pihak ketiga, yakni negara Singapura.
"Investasi yang banyak di sini Rusia masuk melalui pihak ketiga melalui Singapura, mereka signifikan sekali di Singapura," sebutnya.
Dirinya pun tidak mengetahui kendala apa yang membuat investasi tidak langsung masuk ke Indonesia. "Ya kita tanya diri kita sendirilah," paparnya.
Namun, investasi Rusia yang masukĀ Indonesia jika di tingkat ASEAN lebih banyak ke Indonesia.
"Cukup besar di kita. Dibandingkan Malaysia dia lebih besar sejuta, dengan Singapura karena dia kan di pasar uang lebih banyak mainnya, jadi mereka masuk melalui sana (pasar uang). Sektor riil masih banyak di kita," pungkasnya.
(rzy)