Share

Potensi Investasi RI Sangat Besar, Tapi Sering Diganggu

Dani Jumadil Akhir , Okezone · Jum'at 25 Juli 2014 14:32 WIB
https: img.okezone.com content 2014 07 25 278 1018084 8Je39HtOBt.jpg Potensi investasi RI sangat besar, tapi sering diganggu (Ilustrasi: Reuters)
A A A

JAKARTA - Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarusia, Djauhari Oratmangun mengungkapkan bahwa potensi investasi di Indonesia masih sangat besar.

Menurut Djauhari, hal ini terlihat dari banyaknya para pejabat dari negara lain sudah mengucapkan selamat kepada Presiden RI terpilih Joko Widodo. Apalagi, dukungan Rusia untuk Indonesia tidak ada henti-hentinya yang sudah menjalin kerjasama pada Presiden RI Pertama yakni Soekarno.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Berarti mendudukan negara besar di kawasan, jadi bertindak sebagai negara besar. Itu yang dikatakan oleh Bung Karno tapi ingin menjadi besar sering diganggu," ucap Djauhari saat acara Sharing Season Perkembangan Geoekonomi dan Geopolitik Rusia di Main Hall Gedung BEI, Jakarta, Jumat (25/7/2014).

"Enggak akan negara lain memandang Indonesia, kenapa Jokowi banyak yang mengucapkan selamat, karena Indonesia banyak potensi dan cukup berpengaruh dalam tatanan regional, kalau Indonesia bermasalah, kacaulah kawasan ini," sebutnya.

Djauhari mengungkapkan, posisi perekonomian Indonesia di tatanan global sudah cukup mampu, hal ini terlihat dari Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai. Hanya saja perlu ditingkatkan kepercayaan diri untuk bisa bersaing dengan negara-negara lain.

"Jangan berpandangan negara lain bakal membabat kita. Kita harus bermain cantik, kita punya SDM luar biasa, dalam tatanan global Indonesia sudah bagus, tinggal percaya diri saja, saya kira mereka tetap menjaga hubungan baik dengan kita. Kita saat ini memulai Indonesia baru dan siap kompetisi," tegas dia.

Lanjut Djauhari menjelaskan, ini pun didukung dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sangat besar yakni 5,7 persen dan masuk ke dalam 10 ekonomi terbesar di dunia.  Selain pertumbuhan ekonomi yang tinggi, Indonesia juga punya posisi tawar yang tinggi.

"Hal ini menjadi daya tarik banyak investor masuk ke Indonesia. Indonesia nomor 10 pertumbuhan ekonomi terbesar di dunia. pertama AS, China, India, Jepang, Jerman, Rusia, Brasil, Pranci, Inggris, kemudian Indonesia. Siapa pun negaranya pasti mau ke Indonesia. Dengan majunya kelas menengah kita, itu bargaining position kita," pungkasnya.

(rzk)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini