JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 42/M-DAG/PER/7/2014 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar.
Hal tersebut seperti yang disampaikan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Partogi Pangaribuan dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Jumat (25/7/2014).
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Penetapan HPE periode Agustus 2014 tersebut dilakukan setelah memperhatikan rekomendasi/hasil rapat koordinasi dengan instansi-instansi teknis terkait, khususnya dalam menyikapi perkembangan harga komoditas, baik nasional maupun internasional," kata dia.
Partogi mengungkapkan, produk pertanian dan kehutanan yang dikenakan Bea Keluar (BK) adalah produk CPO, biji kakao, kayu dan kulit. Penetapan HPE CPO didasarkan pada Harga Referensi CPO USD865,50/MT yang turun sebesar USD4,86 atau 0,6 persen dari periode bulan sebelumnya yaitu USD 870,35/MT. Sehingga didapat HPE CPO sebesar USD794/MT yang turun USD5 atau 0,6 persen dibandingkan periode bulan sebelumnya yaitu USD799/MT.
BK CPO untuk bulan Agustus 2014 tercantum pada kolom 4 lampiran II PMK 128 Tahun 2013 sebesar 10,5 persen, dan tidak ada perubahan dibandingkan BK CPO periode bulan Juli 2014.
Sambung Partogi, untuk harga referensi biji kakao untuk penetapan HPE biji kakao mengalami kenaikan sebesar USD24,04 atau 0,8 persen yaitu dari USD3.067,63/MT menjadi USD3.091,67/MT. Sehingga, berdampak pada penetapan HPE biji kakao yang juga meningkat sebesar USD23 atau 0,8 persen dari USD2.766/MT pada periode bulan sebelumnya menjadi USD 2.789/MT.
Namun, BK biji kakao tidak berubah dibandingkan periode bulan sebelumnya, yaitu sebesar 10 persen Hal tersebut tercantum pada kolom 3 lampiran II PMK 75 Tahun 2012.
Sementara itu, untuk HPE maupun BK komoditas produk kayu dan produk kulit tidak ada perubahan dari periode bulan sebelumnya.
"Penurunan harga referensi dan HPE untuk produk CPO disebabkan oleh menurunnya harga internasional untuk komoditas tersebut, sedangkan untuk biji kakao berlaku sebaliknya," ungkapnya.
(rzy)
