Share

Bubarkan Amuk Massa, Polisi Lepaskan 9 Tembakan

Akbar Dongoran , Okezone · Jum'at 25 Juli 2014 05:10 WIB
https: img.okezone.com content 2014 07 25 340 1017895 6WHjNkIzRE.jpg Maling bule
A A A

MEDAN - Proses evakuasi terhadap Fernando Harefa (15) dan Anto Lubis (20), tersangka penjambretan turis asal Belanda, di depan SPBU Singapore Station, Jalan Adam Malik Medan, Kamis (24/7/2014) malam, berjalan alot.

 

Pasalnya warga yang sejak awal ikut mengepung kedua tersangka dari persembunyiannya, di sekolah SMP Negeri 7 Medan, yang berada tepat di depan SPBU tersebut, terlanjur kalap dan terus memukuli tersangka secara membabibuta. Bahkan petugas yang mencoba mengevakuasi kedua tersangka tak luput dari serangan warga.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

 

Khawatir dengan keselamatan tersangka, polisi terpaksa melepaskan tembakan ke udara. Setidaknya 9 kali tembakan terdengar sepanjang evakuasi.

 

"Tadi banyak polisi berpakaian preman. Makanya susah warga membedakan yang mana pelaku, yang mana polisi. Kita sudah meminta agar mereka berhenti, tapi karena mereka terus menyerang, terpaksa kita lepaskan tembakan ke udara,"ujar seorang petugas berpangkat brigadir, yang ikut melakukan evakuasi.

 

Tembakan yang dilepaskan petugas memang cukup efektif. Namun tetap saja ada warga yang terus berupaya menghakimi kedua tersangka.

 

"Sambil memukul tersangka warga tadi sudah mulai berteriak "bakar-bakar" begitu. Makanya kita pun mengeluarkan tembakan berkali-kali. Itu pun masih saja ada yang mencoba memukul, sampai kita masukkan tersangka ke mobil,"tambah petugas tersebut.

 

Sementara itu, Abdul salah seorang warga mengaku kalap melihat aksi kedua tersangka, karena dikawasan tersebut sudah seringkali terjadi aksi penjambretan. Bahkan beberapa kali pernah terjadi korban tewas saat mencoba melawan ketika dijambret.

 

"Wajar warga kalap. Udah seringkali soalnya. Para pelaku pun cukup nekad. Karena ini lokasinya ramai. Bahkan tadi ada TNI yang ikut memukuli tersangka, karena isterinya pernah jadi korban penjambretan, hingga meninggal dunia karena melawan,"jelas Abdul.

 

Sebelumnya, puluhan polisi yang dibantu ratusan warga, sempat kesulitan menangkap kedua tersangka. Selain karena loteng sekolah yang gelap, kedua tersangka cukup lihai berpindah dari satu bagian loteng, ke bagian lainnya.

 

Kedua tersangka baru bisa ditangkap 15 menit kemudian, setelah sejumlah petugas bersenjata dan membawa penerangan, naik ke atas loteng. Sialnya, saat hendak diturunkan, tersangka Anto mendorong rekannya Fernando hingga terjatuh ke tengah kerumunan massa yang sudah menunggu.

 

"Begitu terjatuh tadi langsung ditampung massa di bawah. Dia langsung diinjak-injak oleh massa sampai akhirnya diamankan polisi,” ujar Burhan, salah seorang warga.

 

Usai rekannya terjatuh, Anto lantas kembali mencoba melarikan diri. Ia kembali naik ke bagian atap loteng, dan mencoba bersembunyi di saluran air di atas atap. Untung polisi yang sudah dilengkapi penerangan, berhasil menemukannya.

 

"Lama juga tadi yang kedua baru tertangkap. Sekitar 15 menit juga. Karena udah kesal, polisi yang menangkap tersangka kedua itu pun, seolah enggak melindungi tersangka dari amuk massa. Sampai akhirnya tersangka juga dihakimi massa,"tambahnya.

 

Kapolsek Medan Barat saat Roni Sidabutar saat dikonfirmasi, membantah anak buahnya sengaja menyerahkan tersangka pada massa yang sudah mengamuk. "Kondisinya ratusan begitu yang mengamuk. Bagaimana kita menghadangnya. Enggak ada itu sengaja. Anggota kita pun ada yang terkena pukulan saat mengamankan tersangka,"sebut Roni.

 

Sementara itu, terkait penanganan korban, Roni mengaku jika korban sudah membuat laporan ke Mapolresta Medan. "Korban kehilangan tas berisi uang tunai 200 Euro dan kacamata. Dia sudah buat laporan ke Polresta Medan. Kalau tersangka ini masih kita periksa. Satu harus kita larikan ke rumah sakit karena kondisinya kritis. Nanti mereka akan kita serahkan juga ke Mapolres," tutupnya.

(ful)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini