Share

Cerita Rektor ITB & Undip tentang Mudik Saat Lebaran

Rachmad Faisal Harahap , Okezone · Selasa 29 Juli 2014 13:16 WIB
https: img.okezone.com content 2014 07 25 373 1018044 YSBGCN2Un9.jpg Setelah menggelar open house di kampus, Rektor ITB Akhmaloka pergi mudik ke Cirebon. Sedangkan Rektor Undip Sudharto P Hadi pulang kampung ke Klaten. Ilustrasi: mudik. (Foto: dok. Okezone)
A A A

JAKARTA - Rata-rata, mahasiswa rantau akan pulang ke kampung halaman ketika masa liburan panjang. Termasuk pada saat Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran.

Kesempatan pulang ke kampung halaman pun dimanfaatkan sanak keluarga sekaligus bersilaturahmi. Sayangnya, tidak semua mahasiswa perantau bisa pulang kampung dan terpaksa merayakan Lebaran di kampus tanpa keluarga.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Tidak usah gusar, sebab biasanya pengelola kampus akan menggelar open house. Salah satunya, Institut Teknologi Bandung (ITB). Menurut Rektor ITB, Prof. Akhmaloka, sejak 2010 ITB membuka wisma rektor untuk kegiatan tersebut.  

"Open house ini ditujukan untuk adik-adik mahasiswa yang tidak sempat pulang," ujar Akhmaloka saat berbincang dengan Okezone, belum lama ini.

Akhmaloka melanjutkan, tidak semua mahasiswa mudik Lebaran, terutama mahasiswa asing. Di ITB ada lebih dari 500 mahasiswa asing yang tidak pulang ke negara asal mereka.

"Mahasiswa asing kami undang ke wisma rektor pada Lebaran hari pertama. Selama empat tahun, saya tidak pergi ke mana-mana pada hari pertama Lebaran," ucapnya.

Kemudian, Akhmaloka menghabiskan hari kedua dan ketiga libur Lebaran di rumah mertuanya. Dia pun memanfaatkan libur Lebaran untuk bersilaturahmi ke sanak saudara.

"Asal saya dari Cirebon, sedangkan istri saya dari Batang, Pekalongan. Saya mudik ke Cirebon terlebih dahulu baru ke Batang. Kalau perjalanannya normal, jarak tempuh ke Batang membutuhkan waktu tujuh hingga delapan jam, kalau ke Cirebon sekira tiga jam perjalanan," ungkapnya.

Rutinitas mudik juga dijalani Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Prof. Sudharto P. Hadi. Dia pulang ke kampung halamannya di Klaten.

"Lebaran saya pulang kampung ke Klaten. Sedangkan istri saya di Solo. Perjalanan mudik membutuhkan waktu yang panjang, yaitu enam hingga tujuh jam, tapi dinikmati sajalah," tuturnya.

Seperti Akhmaloka, Sudharto juga memanfaatkan libur Lebaran untuk bersilaturahmi dengan keluarga besarnya dan juga keluarga istrinya.

(rfa)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini