JAKARTA - Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat posisi kepemilikan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) domestik hingga pertengahan Juli 2014 ini mencapai Rp138,27 triliun.
Dari jumlah tersebut, tercatat SBSN tradable (yang dapat diperjualbelikan) mencapai Rp102,7 triliun, dan SBSN nontradable tercatat mencapai angka Rp35,5 triliun.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Melansir data DJPU, Sabtu (26/7/2014), Kepemilikan saham tradable masih didominasi oleh sektor perbankan yang mencapai Rp43,9 triliun. Angka tersebut terdiri dari kepemilikan bank konvensional sebesar Rp36,2 triliun, perbankan syariah sebesar Rp7,2 triliun dan Bank Indonesia (BI) sebesar Rp790 triliun.
Mengikuti kepemilikan sektor perbankan, lembaga asuransi juga tercatat masih cukup tinggi yakni sebesar Rp21,4 triliun, reksa dana Rp3,4 triliun, dana pensiun sebesar Rp4,4 triliun, asing sebesar Rp12,21 triliun dan lain-lain yang mencapai Rp4,24 triliun.
Sementara itu, berdasarkan data resmi Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang, kepemilikan SBSN nontradable seluruhnya dipegang oleh Kementerian Agama, yang berjumlah Rp35,5 triliun.
(mrt)
