Share

Minyak Mentah Terbakar Konflik Rusia-Ukraina

Martin Bagya Kertiyasa , Okezone · Sabtu 26 Juli 2014 12:49 WIB
https: img.okezone.com content 2014 07 26 213 1018445 8pjWxqNEci.jpg Ilustrasi minyak mentah. (Foto: Reuters)
A A A

NEW YORK - Minyak mentah Brent naik ke level tertinggi dua mingguan, dan mempelebar disparitas dengan West Texas Intermediate (WTI). Konflik di Ukraina timur yang mengangkat ketegangan antara Rusia dan Barat menjadi sentimen utama penggerak minyak.

 

Rusia, eksportir energi terbesar di dunia, membantah tuduhan Amerika yang mengatakan bahwa Rusia telah memasok senjata anti-pesawat pada pemberontak di negara tetangganya, Ukraina.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

 

Presiden Barack Obama mengatakan dia mengharapkan jatuhnya dari Malaysia Air (MAS) di Ukraina dapat membuat negara-negara Eropa untuk memberlakukan sanksi lebih keras terhadap Rusia. 

 

"Kami akan fokus pada berita utama tentang krisis di Ukraina. Saya skeptis bahwa akan ada gangguan pasokan kecuali ada intensifikasi utama krisis," kata analis investasi senior di Seattle US Bank Wealth Management, Rob Haworth, seperti dilansir dari Bloomberg, Sabatu (26/7/2014).

 

Brent untuk pengiriman September naik USD1,32, atau 1,2 persen dan ditutup di USD108,39 per barel di London berbasis ICE Futures Europe exchange. Ini adalah penutupan tertinggi sejak 10 Juli, dan hrga sudah naik 1 persen minggu ini.

 

Sementara WTI untuk pengiriman September naik 2 sen dan menetap di USD102,09 per barel di New York Mercantile Exchange. Futures sempat menyentuh USD101 per barel, harga harian terendah sejak 16 Juli. Sementara disparitas minyak acuan AS dengan Eropa ditutup pada USD6,30 per barel.

 

Persediaan bensin AS naik ke level tertinggi empat bulan pada 18 Juli. Data Administrasi Informasi Energi mencatat stok minyak mentah di Cushing, Oklahoma, jatuh ke level terendah sejak November 2008.

(mrt)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini