Share

Darmanto, Anak Pembantu Rumah Tangga Kuliah di UGM (2)

Margaret Puspitarini , Okezone · Sabtu 26 Juli 2014 16:12 WIB
https: img.okezone.com content 2014 07 26 373 1018471 aKQRqSkAWD.jpg Foto : Darmanto, Anak Pembantu Rumah Tangga Kuliah di UGM/UGM
A A A

JAKARTA - Biaya pendidikan memang tidak murah. Apalagi untuk jenjang perguruan tinggi. Alasan itu pula yang akhirnya membuat para lulusan SMA/SMK sederajat mengubur mimpi mereka untuk kuliah lantaran ketiadaan biaya.

Sama seperti Darmanto. Sang ibu yang berprofesi sebagai pembantu rumah tangga hanya memperoleh penghasilan Rp600 tiap bulan membuatnya ragu untuk melanjutkan pendidikan selepas lulus dari SMK1 Kebumen.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Namun, berbekal prestasi di sekolah, doa orangtua dan informasi tentang Bidik Misi, akhirnya dia memiliki tekad untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Usahanya berbuah manis. Darmanto diterima sebagai mahasiswa program studi Elektronika dan Instrumentasi melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) program Bidik Misi.

Kemampuan jurusan eksak, khususnya Matematika Darmanto memang sangat baik. Selama SMK, dia mencatat prestasi yang cukup membanggakan dengan meraih nilai di atas rata-rata. Untuk kelas X, dia meraih nilai 90 dan 95 pada semester pertama dan kedua. Nilai itu meningkat di kelas XI, yakni 95 dan 96. Mempertahankan prestasinya, pada kelas XII, Darmanto meraih nilai 98 pada semester satu dan 9,75 di semester dua.

Bercita-cita menjadi teknisi atau programer operator di industri, Darmanto menjalani hidup penuh keprihatinan. Untuk menuju sekolah, dia harus mengayuh sepeda kurang lebih 30 km tiap hari. Terkadang, dia juga harus meminjam buku dari teman dan kakak kelasnya untuk membantu belajar.

"Ya gimana lagi? Kalau tidak, ya saya meluangkan banyak waktu ke perpustakaan untuk baca atau pinjam buku," ujar Darmanto, seperti dilansir dari situs UGM, Sabtu (26/7/2014).

Di sela-sela kegiatan sekolah, peraih juara II Lomba Cerdas Cermat Dampak Bahaya Narkoba dan Nikotin tingkat Kabupaten Kebumen itu juga menyempatkan diri membantu meringankan beban orangtuanya mengepak dagangan rempeyek. Meskipun dagangan ini merupakan usaha milik neneknya, Sujari.

Darmanto mengaku, untuk mengatasi kesiapannya dalam menghadapi Ujian Nasional (UN) dan masuk perguruan tinggi, dia hanya mengikuti pengayaan pelajaran dan try out yang diadakan sekolah. Sebab sang ibu merasa tidak mampu jika harus membayar pelajaran tambahan di luar sekolah.

"Kalau belajar saya memilih di pagi hari. Bangun subuh, sholat baru saya belajar. Saya merasa lebih fresh kalau belajar di pagi hari," imbuhnya.

(mrg)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini