Share

TKI Malaysia & Arab Saudi Paling Banyak Pakai Jasa PT Pos

Kurniasih Miftakhul Jannah , Okezone · Senin 28 Juli 2014 19:34 WIB
https: img.okezone.com content 2014 07 28 320 1018888 ln283bGlC4.jpg TKI asal Malaysia & Arab Saudi paling banyak gunakan PT Pos. (Ilustrasi foto: Okezone)
A A A

JAKARTA - PT Pos Indonesia (Persero) memprediksi bisnis jasa pengiriman uang (remittance) dalam negeri dan luar negeri jelang Hari Raya Lebaran Idul Fitri 1435 H tahun ini akan meningkat sekira 30 persen.

Menurut Vice President Pengembangan Bisnis Jasa Keuangan Pos Indonesia, Ihwan Sutardiyanta, mayoritas peningkatan pengiriman uang yang luar negeri berasal dari kedua negara yang cukup banyak jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI). "Paling besar itu dari Arab dan Malaysia," ucap Ihwan kepada Okezone.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Ihwan menambahkan, pengiriman uang yang luar negeri tidak dalam nominal yang kecil, namun jumlahnya meningkat hingga 50 persen dari hari biasanya. "Mereka kirim uang enggak kecil. Mulai dari Rp2 juta, Rp3 juta, Rp5 juta hingga Rp10 juta. Mereka kirimnya cukup besar," sebutnya.

Oleh karena itu, Ihwan menegaskan bahwa mengelola likuiditas sangat penting dalam menjelang lebaran tahun ini, karena peningkatan jasa pengiriman uang akan meningkat.

"Makanya kalau ada partner yang likuiditasnya enggak bagus juga, banknya enggak bisa bayar pada waktu orangnya datang terus ternyata uangnya ada enggak? Wah uangnya habis, dia enggak akan datang ke situ lagi," paparnya.

"Gimana kalau misalnya omzet dari katakanlah Indomaret cuma sekian, dia omzetnya Rp10 juta, jadi di brankas Rp10 juta juga. Tapi yang diambil Rp15 juta," sambungnya.

Ihwan mengungkapkan, untuk menjaga likuiditas agar tetap aman adalah melihat data statistik dari masing-masing kantor cabang PT Pos. "Kan kita punya data statistiknya, kan kalau suatu cabang kecil habis, kita tinggal calling aja ke kantor besarnya tinggal ditambah," sahutnya.

Menurut Ihwan, untuk memenuhi kebutuhan uang guna menjaga likuiditas sangat diperhatikan PT Pos, maka dari itu hitung-hitungan dan data statistik sangat diperlukan sehingga pelanggan tidak kecewa.

"Itu uangnya dari lingkaran, itu bukan enggak masalah ya, itu kan uang masuk tapi untuk memenuhi uang pihak ketiga kan tinggal di head office saya. Cukup, makanya dengan manage tadi. Hitung-hitungan mesti akurat banget, makanya kita punya data. Kita sudah tahu, yang belum punya pengalaman remittance enggak dikasih itu karena masalah likuiditas," ungkapnya.

(mrt)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini