JAKARTA - Harga cabai yang murah sangat berbanding terbalik dengan harga yang dijual di pasaran. Ada distorsi harga yang cukup besar, antara petani dengan para konsumen.
Menteri Pertanian Suswono mengaku telah menyiapkan solusi untuk mengatasi distorsi pada rantai distribusi antara petani dan konsumen. Menurutnya, dengan mengadakan pasar tani, Suswono berharap bisa menolong petani ketika petani sedang dirugikan.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Pasar tani ini memutus rantai dari produsen ke konsumen sehingga petani langsung bertemu dengan konsumen langsung dengan memutus itu petani akan mendapat harga yang lebih bagus yang," ucapnya di Kompleks Candra Wijaya, Jakarta, Senin (28/7/2014)
Menurut dia, dengan adanya pasar tani, konsumen juga mendapat harga yang murah. "Sehingga, katakanlah yang selama ini harga empat kali lipat sampai ke konsumen, sekaran bisa hanya dua kali lipat saja," jelas dia.
Saat ini, Kementan tengah mempersiapkan pasar tani permanen di daerah Pasar Minggu. Menurutnya, pasar tani ini sudah ada di kementan setiap hari Jumat.
"Dari petani dibawa ke Kementan, kita berikan space dan konsumen bisa beli langsung. Kita buat permanen di pasar minggu yang bekas rumah sakit, sudah kita launching," jelas dia.
Meskipun demikian, jika harga di produsen masih wajar dan tidak merugikan petani, maka Kementan akan membiarkan proses perdagangan di pasar berjalan seperti biasa.
"Kalau kondisinya harga di petani Rp3.000 tapi produsen jual ke konsumen Rp18.000 ini kan kasihan petani, kita akan buka pasar tani yang bersifat temporary di daerah tersebut untuk menyelamatkan petani," tukas dia.
(mrt)
