LONDON - Harga emas global sedikit berubah karena para pedagang dan investor menunggu hasil pertemuan kebijakan the Federal Reserve. Di sisi lain, para investor juga masih menebak-nebak tingkat pengangguran Amerika Serikat (AS) untuk bulan ini.
Emas berpotensi menguat, karena ketegangan antara Barat dan Rusia dan berlanjutnya kekerasan di Timur Tengah, membuat para investor kembali memilih emas sebagai aset safe haven.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Ada beberapa penjualan teknis pada pagi hari, tidak volatil dan tenang. Saya pikir semua orang melihat menunggu data pengangguran dan FOMC," kata analis logam dan wakil presiden senior di HSBC, James Steel, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (29/7/2014).
FOMC atau Federal Open Market Committee the Fed, akan menjadi petunjuk kecil untuk pengetatan suku bunga AS. Suku bunga yang tinggi, akan berdampak negatif pada emas karena mereka mendorong investor untuk beralih ke aset yang lain.
Harga jenis spot turun 0,2 persen menjadi USD1.304,96 per ounce, sedangkan emas berjangka AS, Comex Gold, untuk pengiriman Agustus tidak bergerak banyak di USD1.303,30 per ounce.
Di sisi lain, investor juga menanti data GDP kuartal kedua AS, dan non-farm payrolls atau data tenaga kerja Juli, indikator lain yang dapat membuat suku bunga naik.
Di antara logam mulia lainnya, perak turun 0,5 persen ke USD20,57 per ounce, setelah menyentuh level terendah sejak 19 Juni di USD20,26 per ounce. Spot platinum naik hampir 1 persen menjadi USD1.483,75 per ounce, sedangkan paladium spot naik 0,2 persen menjadi USD877,50.
(mrt)
