Share

Dolar AS Terus Menguat Ditopang Optimisme Kenaikan Gaji

Martin Bagya Kertiyasa , Okezone · Rabu 30 Juli 2014 10:54 WIB
https: img.okezone.com content 2014 07 30 213 1019052 Gvgp1BKfCv.jpg Ilustrasi dolar AS. (Foto: Reuters)
A A A

TOKYO - Dolar Amerika Serikat (AS) diperdagangkan berada di dekat level tertinggi dalam hampir delapan minggu terhadap semua mata uang utama di tengah prospek pekerjaan yang menjadi indikator pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat. Hal ini diperkirakan akan membuat Federal Reserve memangkas stimulus.

The Bloomberg Dollar Spot Indeks naik ke level tertinggi dalam enam minggu, naik di atas rata-rata pergerakan 200 hari. Investor masih menanti data pertumbuhan ekonomi AS yang diperkirakan rebound dari kuartal terakhir.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Sementara, euro berada dekat level terendah delapan bulan, setelah benchmark obligasi Jerman jatuh ke rekor terendah, karena Uni Eropa dan AS meningkat sanksi terhadap Rusia. Sedangkan inflasi di Jerman, diperkirakan akan melambat bulan ini.

"Beberapa data AS telah naik dan turun, tapi gaji telah secara konsisten meningkat lebih dari 200.000 per bulan, sedangkan tren tingkat pengangguran lebih rendah. The Fed akan terus memangkas stimulus seperti biasa, dan dolar AS akan terus meningkat," kata kepala ekonom di Sumitomo Mitsui Banking Corp, Etsuko Yamashita, seperti dilansir dari Bloomberg, Rabu (30/7/2014).

The Bloomberg Dollar Spot Index, yang melacak mata uang AS terhadap 10 mata uang utama, sedikit berubah pada 1.016,71 di Tokyo, setelah naik 0,3 persen ke 1.017,20.

Dolar AS diperdagangkan pada USD1,3411 per euro dari USD1,3409 per euro kemarin, setelah menguat ke USD1,3404 per euro, sebuah angka yang tidak terlihat sejak 21 November. Sementara terhadap yen Jepang, diperdagangkan di USD102,13 per yen Jepang dari USD102,12 per yen Jepang di New York.

Departemen Perdagangan diperkirakan mencatat bahwa produk domestik bruto AS naik ke 3 persen, rebound dari kontraksi 2,9 persen dalam tiga bulan sebelumnya. Itu akan menunjukkan laju tercepat pertumbuhan untuk ekonomi terbesar di dunia sejak September 2013.

(mrt)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini