Share

3 Alasan Indonesia Tak Siap Hadapi Pasar Bebas 2015

Margaret Puspitarini , Okezone · Rabu 30 Juli 2014 19:15 WIB
https: img.okezone.com content 2014 07 30 373 1019143 BFBPpG8U5h.jpg 3 Alasan Indonesia Tak Siap Hadapi Pasar Bebas 2015 (Ilustrasi : Okezone)
A A A

JAKARTA - Dalam jangka waktu kurang dari lima bulan, Indonesia akan memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (ASEAN). Namun, dalam waktu singkat tersebut masih banyak hal yang harus disiapkan Indonesia untuk dapat bersaing dengan berbagai negara anggota ASEAN lainnya.

Wakil Dekan Bidang Akademik Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB) Togar M Simatupang menyebut, Indonesia masih harus mempersiapkan berbagai hal. Mulai dari kualitas sumber daya manusia (SDM) maupun dari segi regulasi.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Kita masih belum siap dikarenakan banyak hal yang belum kita selesaikan, khususnya peraturan-peraturan terkait visa, pajak, logistik, hingga kualifikasi SDM. Akibatnya, kita hanya akan menjadi pekerja saja dan sumber daya alam kita akan diambil semua. Jika terus seperti itu, maka akan ada ketergantungan kepada negara lain dan perlu diingat, ketergantungan itu tidak gratis," ujar Togar, seperti dilansir dari situs ITB, Rabu (30/7/2014).

Menurut Togar, ketidaksiapan ini disebabkan oleh tiga kelemahan Indonesia. Pertama, kecenderungan untuk hanya berpikir jangka pendek tanpa mau berinvestasi jangka panjang, seperti pada pengembangan teknologi milik kita sendiri.

"Kedua, program yang jarang diikuti oleh perencanaan anggaran yang tepat, sehingga hanya bersifat eventual atau sekadar pencitraan saja tanpa kesinambungan dan kelanjutan yang jelas," ungkapnya.

Ketiga, kata Togar, adanya konflik antara pemerintah lokal dan pemerintah pusat hingga masih banyak daerah yang tertinggal secara ekonomi. Inilah yang banyak menyebabkan masalah, mulai dari pengalokasian anggaran tidak pada sektor prioritas hingga kebocoran anggaran di pemerintah lokal.

"Kesimpulannya, bila ingin berbicara di ASEAN, Indonesia perlu memperbaiki terlebih dahulu pekerjaan rumahnya yang masih belum terselesaikan seperti yang tercanangkan pada Millenium Development Goals," imbuh Togar.

(mrg)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini