TINGKAT kesulitan The Extreme Journey 2014 semakin meningkat, apalagi sudah memasuki babak Asia. Peserta pun mulai dibayangi ketakutan, salah satunya soal bahasa.
Selain tantangan yang penuh adrenaline yang siap menguji detak jantung peserta The Extreme Journey 2014, ada kesulitan lain yang siap menghantui peserta.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Kalau tantangan kita sudah siap karena telah diuji di regional Indonesia, tapi kesulitan lain adalah soal bahasa di setiap negara," kata Mutiara kepada Okezone di Wisma NTB, Jakarta Pusat, Kamis (30/7/2014).
Menurutnya, bila berada di pusat kota akan memudahkan peserta dalam berbahasa karena mereka yakin bisa memakai bahasa Inggris. Ketakutannya adalah bila peserta sudah memasuki daerah pedalaman.
"Jika di pusat kota, mungkin enggak ada kesulitan dalam berbahasa. Kita bisa memakai bahasa Inggris, tapi kalau sudah di pedalaman itu yang sulit bagi kami," lanjutnya.
Meskipun dirundung kesulitan soal bahasa, namun peserta yang mewakili regional dua dari Sulawesi ini sudah mempersiapkan strateginya.
"Palingan alternatifnya adalah pakai bahasa tubuh atau bahasa gambar, kalau memang kami menemukan kesulitan dalam berbahasa," tutupnya.
(jjs)