Share

Ini Syarat Sukses di Pasar Bebas ASEAN

Petrus Paulus Lelyemin , Okezone · Kamis 31 Juli 2014 16:31 WIB
https: img.okezone.com content 2014 07 31 20 1019197 bZ7MRscKUu.jpg Menteri Keuangan M Chatib Basri. (Foto: Okezone)
A A A

JAKARTA – Penerapan pasar bebas ASEAN atau yang lebih dikenal dengan sebutan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) atau ASEAN Economic Community (AEC) menuntut perubahan cara pandang dalam perilaku berekonomi. Indonesia dituntut memiliki cara pandang yang lebih maju dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki.

 

Menteri Keuangan Chatib Basri mengungkapkan, menjadi negara dengan kekuatan ekonomi 10 besar di dunia, Indonesia dalam mengahadapi MEA harus mampu menjadi pemain dalam persaingan ekonomi.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

 

“Kita melihat yang namanya self sufficiency segala macam, dalam konteks bukan hanya domestically produce, tapi ownership-nya perusahaan Indonesia, di mana-mana. Dengan begitu, Indonesia bisa jadi regional player,” tutur Chatib kepada Okezone.

 

Metode pengembangan kekuatan ekonomi seperti ini, jelasnya, merupakan metode yang selama ini diterapkan negara-negara besar lainnya di dunia seperti Cina. Ini, tambah Chatib akan menjadi strategi yang baik dalam persaingan di pasar bebas ASEAN nanti.

 

“Ini strategi yang dilakukan di China. Dia tahu enggak punya batubara. Dia beli di sini, suplai ke sana. Malaysia dengan kelapa sawit. Lahannya di Sumatera, prosesnya dibikin di sana (Malaysia),” tukas Chatib.

 

“Kita harus berpikir bahwa kita regional player, 10 besar ekonomi dunia, Jadi cara berpikirnya harus lebih modern. Dengan begitu, kita melihat globalisasi dengan cara berpikir sebagai seorang pemenang, bukan sebagai orang yang kalah,” sambungnya.

(mrt)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini