JAKARTA - Pemerintah menghapuskan keberadaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis solar. Hal ini dilakukan guna memenuhi kuota BBM bersubsidi sampai akhir tahun.
Namun, beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Jakarta Pusat, masih menyisakan BBM jenis solar bersubsidi pada depot penyimpannya. Contohnya di SPBU 31.103.03 Cikini, Jakarta Pusat.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Pihak SPBU mengaku, belum mengambil langkah tertentu terkait stok sisa tersebut. Sejak diberlakukannya aturan ini, SPBU tidak menjual solar bersubsidi sejak pukul 00.00 WIB malam tadi.
Leader SPBU 31.103.03 Cikini, Dede Rahmat, mengungkapkan, setelah diberlakukan stok solar bersubsidi masih tersimpan di tempat persediaan SPBU. Saat ini, dia menunggu instruksi selanjutnya PT Pertamina (Persero) untuk mengambil langkah selanjutnya terhadap sisa solar tersebut.
"Kami tunggu arahan selanjutnya. Sisa solarnya akan tetap tidak lagi dijual sampai ada instruksi lagi," tutur Dede kepada Okezone, Jakarta.
Dia mengatakan, karena diberlakukan persis dalam suasana libur Lebaran, dampak kebijakan tersebut belum begitu kelihatan. "Kita lihat saja nanti, ini juga kan masih penjajakan. Masih libur begini belum terlalu kelihatan dampaknya," imbuhnya.
Seperti diketahui, pemerintah melalui Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) telah menginstruksikan kepada Badan Usaha pelaksana penyediaan dan pendistribusian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi untuk tidak mendistribusikan BBM jenis minyak solar di wilayah tertentu.
Mulai 1 Agustus kemarin, pemerintah menghapus layanan penjualan minyak solar seluruh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Jakarta Pusat.
(mrt)
