Share

KPK Lega SBY & Mega Tak Terlibat Korupsi, tapi...

Angkasa Yudhistira , Okezone · Sabtu 02 Agustus 2014 05:08 WIB
https: img.okezone.com content 2014 08 01 339 1019332 K8ej8IcIKB.jpg
A A A

JAKARTA - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto mengaku lega ketika mendengar penjelasan Kedubes Australia bahwa Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono dan mantan Presiden Megawati tak terlibat kasus korupsi pencetakan uang rupiah di Australia.

Namun, menurut Bambang, informasi yang dilansir situs Wikileaks tersebut tetap menimbulkan tanda tanya, apakah ada pihak lain yang terlibat dalam kasus tersebut? (Klik: Australia: SBY & Mega Tak Terlibat)

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Sikap KPK merespons pernyataan Presiden soal kerjasama KPK dengan Australia maka pilihan KPK hanya satu, KPK harus siap dan menyiapkan diri bila memang pemerintah Australia memberikan data dan informasi awal soal sinyalemen dugaan korupsi kendati tidak berkaitan dengan Presiden SBY maupun Megawati," katanya, Jumat (1/8/2014).

KPK, lanjutnya, pernah berkomunikasi dengan Australia Federation Police (AFP) untuk membangun kerjasama yang lebih serius di bidang penegakan hukum, khususnya dalam pertukaran data dan informasi dalam kasus-kasus yang menyangkut tindak pidana korupsi.  

Terkait bocoran dari Wikileaks tersebut, KPK akan memamtau, mempelajari, serta mengkaji informasi yang berkembang. "Serta membangun komunikasi kembali dengan AFP maupun pemerintah Australia dan kemudian akan mengambil langkah hukum yang tepat sesuai pokok masalah," tandasnya.

Sebelumnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta agar pemerintah Australia memberikan penjelasan mengenai informasi yang dikeluarkan situs Wikileaks terkait sinyalemen adanya perintah mencegah penyidikan atas dugaan korupsi sejumlah pejabat di negara Asia.

"Berita yang dikeluarkan Wikileaks sesuatu yang menyakitkan, saya mengikuti apa yang dilaksanakan Australia, Menlu laporkan pada saya setelah komunikasi dengan Duta Besar RI di Canberra dan Duta Besar Australia," kata SBY, Kamis 31 Juli.

(trk)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini