JAKARTA - Kondisi perekonomian yang kurang baik, ditambah tingginya suku bunga acuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia (BI) membuat Kredit Perumahan Rakyat (KPR) mengalami stagnasi. Selain itu, adanya bulan lebaran juga menjadi sentimen negatif bagi bisnis KPR.
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) Maryono mengatakan, selama lebaran, Bisnis KPR mengalami penurunan permintaan. "Kira-kira turun 1-2 persen, sedikit berarti," ujar Maryono kepada Okezone di Jakarta.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Maryono melanjutkan, selain karena momentum lebaran, masyarakat juga nampaknya masih mewaspadai sentimen pemilihan umum. Meski demikian, dia menilai hal ini masih sejalan dengan yang ditargetkan perseroan.
Selain itu, dia mengatakan BTN akan menjaga likuiditas agar dapat tetap berjalan seperti yang diatur oleh BI. "Kita juga memperbaiki NPL, hanya itu saja persiapan kita," tukas Maryono.
(mrt)