NEW YORK - Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) ditutup mengalami penurunan mingguan terbesar dalam tujuh bulan karena kekhawatiran bahwa permintaan akan turun sebagai operasi kilang lambat.
Harga turun untuk hari kelima, karena produksi kilang jatuh minggu lalu untuk pertama kalinya dalam lebih dari sebulan. Produksi mungkin berkurang, karena api yang menutup CVR Refining LP (CVRR)'s Coffeyville di kilang Kansas dan pemeliharaan awal musim.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Fundamental lemah tampaknya membebani pasar. Kilang mulai masuk ke musim pemeliharaan dan permintaan untuk WTI akan drop," tutur analis dan broker Tradition Energy, Gene McGillian, seperti dilansir dari Bloomberg, Sabtu (2/8/2014).
WTI untuk pengiriman September turun 29 sen atau 0,3 persen menjadi USD97,88 per barel di New York Mercantile Exchange, penutupan terendah sejak 6 Februari. Rata-rata perdagangan terjadi adalah 11 persen di atas 100-hari perdagangan.
Sedangkan Brent untuk pengiriman September turun USD1,18 atau 1,1 persen menjadi USD104,84 per barel di London berbasis ICE Futures Europe exchange. Harga turun 3,3 persen minggu ini. Minyak mentah patokan Eropa ditutup dengan premi sebesar USD6,96 per barel.
(mrt)
