JAKARTA - Salah satu kebijakan pertamina yang menuai kontroversi semasa Karen Agustiawan menjabat Direktur Utama PT Pertamina (Persero) adalah rencana penyesuaian harga elpiji untuk mengurangi kerugian besar yang dialami BUMN tersebut selama bertahun-tahun dari bisnis elpiji.
- Menaikkan harga elpiji rabung 12 kg untuk mengurangi kerugian pertamina
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
- Konsumsi elpiji 12 kg hanya sebesar 17 persen dari konsumsi elpiji total dengan penggunaannya hanya 16 persen rumah tangga perkotaan serta 6 persen di pedesaan.
- Kerugian sejak 2009-2013 mencapai Rp17 triliun. Asumsi kerugian pascakenaikan harga Rp1.000 per kg pada Januari 2014 diperkirakan akan mencapai Rp5,4 triliun. Namun apabila harga bahan baku dan kurs lebih besar akan berpotensi rugi lebih besar.
- Potensi penggunaan elpiji 12 kg ke depan akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi masyarakat.
Roadmap usulan penyesuaian harga elpiji 12 kg
2014
Kenaikan Rp1.000 per kg pada Januari dan Juli menjadi Rp6.944 per kg di Juli 2014. Estimasi harga di konsumen Rp8.640 per kg (Rp103.700 per tabung)
2015
Kenaikan Rp1.500 per kg pada Januari dan Juli menjadi Rp9.944 per kg di Juli 2015. Estimasi harga di konsumen Rp12.250 per kg (Rp147.000 per tabung)
2016
Kenaikan Rp1.500 per kg pada Januari dan Rp500 per kg pada Juli menjadi Rp11.944 per kg di Juli 2016. Estimasi harga di konsumen Rp14.660 per kg (Rp175.900 per tabung)
Perbandingan harga elpiji regional
Harga elpiji nonsubsidi di Indonesia termasuk paling rendah dibanding negara lain di Asia. Harga elpiji rumah tangga bersubsidi dan nonsubsidi di Asia
Harga elpiji subsidi
- Indonesia Rp4.250 per kg
- India Rp5.500 per kg
- Malaysia Rp6.938 per kg
- Thailand Rp7.000 per kg
Harga elpiji nonsubsidi
- Indonesia Rp7.700-Rp14.200 per kg
- India Rp12.600 per kg
- Korea Rp17.000 per kg
- Jepang Rp20.000 per kg
- China Rp17.000-Rp21.000 per kg
- Filipina Rp24.000 per kg.
(wdi)