JAKARTA - Karen Agustiawan akan mundur dari jabatan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) pada 1 Oktober 2014. Mundurnya Karen ini lantaran dirinya akan fokus kepada keluarga, dirinya serta menjadi Dosen di Harvard University.
Menteri Perindustrian MS Hidayat menyanjung sosok Karen Agustiawan selama memimpin Pertamina sebagai direktur utama. Hidayat malah membandingkan dengan kepemimpinan Direktur Utama Pelindo II RJ Lino yang menurutnya sangat berbeda dengan Karen Agustiawan.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Karen memang jago, beda sekali dengan Lino (Dirut Pelindo ll) yang sok jago," ucap Hidayat kepada Okezone di Jakarta, Selasa (19/8/2014).
"Karen adalah profesional sejati, setelah 6,5 tahun memimpin Pertamina dengan sukses luar biasa," sambungnya.
Sebelumnya, Dirut PT Pelindo II RJ Lino menyatakan tidak mau menggunakan Rupiah di pelabuhan. Padahal, Bank Indonesia (BI) dan pemerintah telah mewajibkan seluruh transaksi di Indonesia menggunakan Rupiah.
Salah satu alasannya tidak ikut dalam peraturan tersebut adalah penerapan transaksi wajib rupiah di pelabuhan dapat mengurangi investor asing. Dia menilai investor asing lebih nyaman jika bertransaksi menggunakan dolar Amerika Serikat (AS).
Selain itu, dia mengatakan tidak mau menerapkan heding atau lindung mata uang. Menurut Lino, hal ini lantaran heding untuk perusahaan sangat mahal.
(mrt)
