Share

Selamat Sempurna dapat "Angin Segar"

Widi Agustian , Okezone · Kamis 21 Agustus 2014 06:12 WIB
https: img.okezone.com content 2014 08 20 278 1027448 JGs5ghK2V8.jpg Ilustrasi IHSG. (Foto: Dede/Okezone)
A A A

JAKARTA – Kinerja emiten yang memproduksi suku cadang kendaraan, PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM), berpotensi kian positif. Perseroan mendapat angin segar oleh pelemahan Rupiah dan perkembangan positif pasar automotif global.

                       

Penjualan automotif global pada tahun 2013 mencapai rekor baru, melebihi 80 juta kendaraan didukung oleh penjualan di China dan AS. Diperkirakan penjualan automotif global akan mencapai 85 juta kendaraan tahun ini, dan 100 juta pada tahun 2018, dengan China diperkirakan berkontribusi sepertiganya.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

 

Pasar negara berkembang seperti India, Rusia, Brasil, Indonesia, Argentina, dan Chili akan menjadi pendorong pertumbuhan penjualan global. Low cost green car (LCGC) akan menjadi pendorong bagi industri otomotif Indonesia, khususnya di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan dimulai pada tahun 2015, yang ikut membantu masalah seperti peningkatan konsumsi bensin dan polusi.

 

Kontribusi ekspor SMSM terhadap pendapatan bersih naik dari 59 persen di 2012 menjadi 62 persen di 2013 dan 68 persen di semester I-2014. Pendapatan ekspor bersih naik 11 persen di 2013 dan 37 persen sepanjang semester I-2014, sedangkan pendapatan bersih dalam negeri sedikit menurun, terutama karena melemahnya penjualan carrosserie.

 

Penjualan ekspor ke hampir semua negara utama tumbuh dua digit di 1H2014, menunjukkan permintaan yang kuat dari pasar automotif global. Penjualan ke AS, tujuan ekspor terbesar, melonjak 33 persen year-on-year (yoy) seiring dengan membaiknya pasar automotif di sana.

“Kami merevisi proyeksi pendapatan di laporan sebelumnya, terutama untuk 2014 dan 2015 masing-masing sebesar 7 persen dan 5 persen,” kata Analis Pefindo Guntur Tri Hariyanto, dalam risetnya, Kamis (21/8/2014).

 

Dia memperkirakan marjin laba kotor SMSM akan tetap berada di lebih dari 26 persen, diuntungkan oleh penurunan harga baja, membaiknya pasar ekspor, dan melemahnya Rupiah, meskipun kinerja anak perusahaan, Hydraxle Perkasa, masih kurang baik.

 

Oleh karena SMSM mempertahankan belanja modal yang rendah, jika kita berasumsi Perseroan akan memiliki rasio pembayaran dividen sebesar 60 persen, dan tidak ada rencana untuk akuisisi yang membutuhkan uang tunai yang besar, SMSM akan menjadi sebuah perusahaan net-cash pada tahun 2016. Selanjutnya, kami memperkirakan return on equity (ROE) SMSM akan tetap tinggi di lebih dari 30 persen dengan neraca yang semakin kuat, dan EBITDA yang akan terus meningkat.

 

Pada bulan Juni 2014, SMSM mengakuisisi PT Cahaya Mitra Gemiliang melalui anak usahanya PT Prapat Tunggal Cipta (PTC), distributor tunggal untuk pasar lokal. CMG adalah distributor SMSM untuk pasar purna jual untuk wilayah Sumatera Utara dan Aceh. Akuisisi ini kecil dari segi nilai (Rp10,5 miliar), tetapi kami percaya itu akan berdampak positif bagi kinerja SMSM, terutama di pasar domestik.

 

“Target harga saham untuk 12 bulan adalah Rp4.835–Rp5.525 per saham,” jelas dia.

(mrt)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini