JAKARTA - Untuk mengembangkan waralaba di Indonesia, diperlukan insentif bagi pengusaha. Hal ini dilakukan guna memancing pengusaha semakin tertarik untuk menumbuhkan bisnis mereka.
"Perlu insentif untuk merangsang waralaba, saya kira insentif seperti kemudahan dalam perkreditan," ungkap Chairman National Committee on Franchise & License Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Amir Karamoy saat ditemui di Jakarta, Rabu (20/8/2014).
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Selain kemudahan perkreditan, insentif bagi pengusaha seperti pelatihan sumber daya masyarakat juga diperlukan. Ini bisa mendukung keterampilan SDM yang bisa mereka gunakan dalam menjalankan bisnis mereka.
"Kemudian ada upaya kegiatan training pelatihan dari pihak terkait, Kementerian Perdagangan sudah lakukan, tapi belum terlalu intens," kata dia.
Dia menyebutkan, jika dibandingkan dengan negara asing, waralaba Indonesia jauh tertinggal. "Kita dibandingkan Malaysia kita jauh sekali tertinggal, bedanya Indonesia dan Malaysia, di Malaysia waralabanya sangat didukung pemerintah. Pemerintahnya itu aktif hampir 100 persen," lanjut dia.
Menurutnya, pemerintah harus meningkatkan perannya dalam pembuatan regulasi mengenai waralaba. Namun, Amir mengatakan, sebelum membuat regulasi waralaba pemerintah harus terlebih dahulu memahami pengerian waralaba yang sesungguhnya.
"Kalau pemerintah ingin keluarkan regulasi waralaba menurut saya harus diperhatikan baik pemerintah pusat atau daerah Harus ada pemahaman dulu dari seluruh pejabat, maka saya singgung pemerintah baru," tukas dia.
(rzk)