JAKARTA- Politisi Partai Demokrat Achsanul Qosasih, mengikuti seleksi pimpinan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Dia mengaku, siap mundur dari partai berlambang bintang mercy tersebut jika terpilih.
Menurut Achsanul, pencalonan dirinya hanya untuk menjalankan perintah Undang-Undang. Dia mengsung visi mempererat hubungan antara DPD, DPR dan BPK.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Teman-teman DPD lebih menitikberatkan hubungan DPD, DPR, DPRD dengan BPK, untuk pembangunan daerah," kata Achsanul sebelumĀ fit and proper test di DPD, Jakarta, Rabu (20/8/2014).
Menurutnya, independensi BPK adalah hal yang utama. Kemudian, transparansi dalam pemeriksaan agar hal itu dapat dipahami oleh berbagai pihak, mana yang salah dan tidak menurut BPK.
"BPK roh utama independensi, hasil kerjanya adalah transparansi dan akuntabilitas dipenuhi semua pihak apa yang salah dan dibenahi. Transparansi tak ada, orang bertanya salah di mana," urainya.
Kemudian, untuk menghindari konflik kepentingan dan menjaga indepensi itu, Achsanul bejanji meninggalkan atributnya di Partai Demokrat. "Saya tidak lagi jadi anggota partai kalau keterima," tandas anggota Komisi XI DPR itu.
(trk)