Share

CAT Bikin Tes CPNS Lebih Bermartabat

Rifa Nadia Nurfuadah , Okezone · Rabu 20 Agustus 2014 14:01 WIB
https: img.okezone.com content 2014 08 20 373 1027222 fpUKVwXO2r.jpg Menpan-RB Azwar Abubakar tes CAT CPNS (Foto: Rifa Nadia/Okezone)
A A A

JAKARTA - Pada tahun-tahun lampau, peserta seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang kebagian lokasi ujian di stadion harus mengerjakan soal tes di bawah terik matahari. Jauh dari kenyamanan.

Guna menghalau panas, banyak peserta duduk berjongkok membelakangi matahari. Kursi kayu di stadion pun beralih fungsi menjadi meja.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Melihat pemandangan itu pada seleksi CPNS 2005 lalu, hati Kepala Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Eko Sutrisno tersentuh. Peserta tes, kata Eko, berpikir dua kali, 'bagaimana mengerjakan tes tanpa kepanasan?'.

"Ini sungguh tidak bermartabat. Ketika itu saya berpikir, 'Hari gini tes CPNS di stadion? Jangan2 di seluruh dunia hanya di Indonesia,'" ujar Eko, dalam acara Round Table Discussion Seleksi CPNS Berprestasi; Bersih, Profesional Tanpa Korupsi di Gedung Sindo, Jakarta Pusat, Rabu (20/8/2014).

 

Eko lantas berpikir untuk memindahkan tes CPNS ke ruangan yang nyaman sehingga peserta bisa lebih konsentrasi. Ini adalah salah satu faktor pencetus kelahiran sistem computer assisted test (CAT) dalam seleksi CPNS.

Instrumen lainnya adalah, membuat peserta tes yakin dengan hasil ujian mereka. Seleksi secara manual, kata Eko, membuat peserta harus menunggu lama untuk mengetahui pengumuman seleksi.

Eko mengilustrasikan, bisa jadi peserta berpikir, 'Jangan-jangan hasil tes saya ditukar dengan peserta lain.' Karena itu, harus ada instrumen yang bisa melakukan tes dan saat itu juga langsung ada hasilnya.

Dalam mengembangkan sistem seleksi ini, BKN pun bekerjasama dengan berbagai pihak. Untuk urusan pembuatan soal, misalnya, BKN menggandeng 17 perguruan tinggi yang tergabung dalam konsorsium.

"Sistem ini dibangun atas kerjasama berbagai pihak. Kami enggak yakin bisa menjalankannya sendirian, dengan sinergi itu akan berhasil," imbuhnya.

(faj)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini