JAKARTA - Gencarnya gerakan nasional nontunai yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI) diikuti oleh pemerintah yang juga ingin menekan beredarnya uang tunai di Indonesia. Hal itu tercermin dari berubahnya wujud dana bantuan sosial dari uang tunai ke uang elektronik.
Terkait hal itu, Kepala Departemen Pengembangan Akses Keuangan dan UMKM Eni Panggabean mengatakan, bahwa persiapan program tersebut sudah diproses. Bank-bank yang terlibat pun sudah mempersiapkan diri dengan menyediakan peralatannya.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Sudah diproses dan sementara ini bank memang sudah cukup siap dengan berbagai alat, mereka sudah lakukan itu dan mungkin September," ungkapnya di Gedung BI, Rabu (20/8/2014).
Dirinya mengatakan bahwa program pertama dana bansos dalam bentuk uang elektronik ini akan diaplikasikan pada Program Keluarga Harapan (PKH).
"September mudah-mudahan bisa dilakukan. Awalnya pada 3000 warga dari empat provinsi, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, NTT," jelasnya.
Sebagai informasi, dalam penyaluran dana bantuan sosial ini bank yang ikut berpartisipasi adalah bank BUKU IV. "Bank BUKU IV, yang oke belum semua sih, baru sebagian," tukas dia.
(rzk)
