Share

Harga Tanah di Jakarta Terkerek Naik Proyek Infrastruktur

Vahria Azhari Zeta , Okezone · Kamis 21 Agustus 2014 05:09 WIB
https: img.okezone.com content 2014 08 20 471 1027342 f4wXnJzla8.jpg Harga tanah di Jakarta terkerek naik proyek infrastruktur. (Foto: Okezone)
A A A

JAKARTA - Gencarnya pembangunan infrastruktur di Jakarta ternyata lebih kurangnya telah memberikan dampak kenaikan pada harga tanah dan properti.

Sekarang ini, sejumlah program properti di Jakarta sudah rampung dan digunakan. Misalnya fly over di Karet, proyek MRT di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin dan jalan tol Ulujami.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Ada pengaruhnya, karena harga tanah sangat tergantung ke infrastruktur," ucap pengamat properti dari Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda kepada Okezone, Kamis (21/8/2014).

Dia menyebutkan, daerah Kebon Jeruk dan Puri Indah akan kembali mengalami kenaikan pada tahun 2015. Kenaikan tersebut berkisar antara 20-25 persen.

Akan tetapi, kenaikan lebih difokuskan ke daerah Puri Indah, karena melihat kawasan tersebut memang elit. Harga tanah di Puri Indah mencapai Rp25 juta-Rp30 juta per meter persegi (m2), sedangkan di Kebun Jeruk mencapai Rp15 juta-Rp25 juta.

"Untuk daerah Karet, enggak ada pengaruh ke harga tanah, daerah Karet tetap dengan harga tanah Rp40 juta-Rp50 juta per m2, kalau Kasablanka mengalami kenaikan akibat dari pembangunan mal, sekitar 30 persen dengan harga tanah saat ini Rp30 juta-Rp35 juta per m2," tambahnya.

Sementara itu, di kawasan SCBD dan Thamrin harga tanah mencapai Rp100 juta per m2.

"Dan untuk tanah di daerah Ulujami mengalami kenaikan 20-25 persen dengan harga tanah mencapai Rp8 juta-Rp15 juta per m2," tutupnya.

(wdi)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini