JAKARTA - Maraknya proyek pembangunan infrastruktur di Jakarta memicu kenaikan harga tanah dan properti.
Pengamat properti David Cornelis memaparkan wilayah mana saja yang terkena proyeksi kenaikan harga tanah yang disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi karena pembangunan infrastruktur di sekitarnya.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Di Jakarta Selatan, ada Pondok Indah, Jagakarsa, Gatot Subroto dan Sudirman. Jakarta Pusat ada Gambir, Tanah Abang dan Senen. Di Jakarta Barat ada Puri Mansion, Meruya dan Puri Indah Kembangan.
Sementara di Jakarta Utara ada Pademangan, Mangga Dua, Kelapa Gading dan Tanjung Priok. Dan yang terakhir Jakarta Timur ada Pemuda dan Cipayung.
"Wilayah tersebut mengalami kenaikan yang masih dalam batas normal. Kenaikannya berkisar antara 15-20 persen," ungkap David kepada Okezone, Kamis (20/8/2014).
Khusus untuk kawasan Segitiga Emas (Thamrind-Sudirman-Dr Satrio-Rasuna Said), harganya sudah naik sekitar 35 persen, karena berbagai pembangunan infrastruktur di dalamnya.
"Seperti jalan layang, perluasan jalan, dan yang paling besar faktornya adalah pembangunan MRT," tambahnya.
Selain kawasan Jakarta yang mengalami kenaikan, wilayah pinggiran seperti Depok, Tangerang, Bekasi, Bogor juga ikut terkena imbas dari pembangunan infrastruktur tersebut.
"Kenaikannya lebih besar dari Jakarta sekitar 8-25 persen," jelas dia.
(wdi)