LONDON - Sebuah studi yang dilakukan di London, Inggris oleh Institute for Public Policy Research, mengungkap bahwa remaja saat ini sangat mudah untuk melihat pornografi online. Studi juga menunjukkan bahwa gambar dan video porno yang tersedia di internet bisa merusak sikap remaja terhadap seks.
Dilansir Sky, Rabu (20/8/2014), delapan dari 10 remaja berusia 18 tahun berpikir bahwa saat ini terlalu mudah bagi anak muda untuk melihat pornografi online. Melihat konten porno menjadi 'umum' untuk usia 13, menurut riset Institute for Public Policy Research.
Sekira 46 persen orang yang disurvei ini mengatakan, mengirimkan foto seksual dan telanjang atau video merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari remaja. Sedangkan 77 persen perempuan muda mengungkapkan, pornografi mengarah pada tekanan pada remaja perempuan.
Dari seluruh responden, 75 persen setuju bahwa pornografi memberikan tekanan (pressure) pada perempuan muda. "Seseorang melakukan hubungan seksual dari usia muda karena mereka menonton pornografi dan mereka berpikir mereka siap untuk melakukan itu," terang Esme Ossrich, remaja berusia 15 tahun.
Dalia Ben-Galim, Direktur Asosiasi IPPR mengatakan, data polling baru ini menunjukkan bahwa gambar pornografi meresap dalam kehidupan remaja. "Ini melukiskan gambaran mengkhawatirkan tentang cara pornografi online membentuk sikap dan perilaku orang-orang muda," tutur Dalia.
Lucy Maddox, Clinical Psychologist mengungkapkan, fenomena ini tidak bisa sepenuhnya menyalahkan internet. "Ini lebih tentang cara kita berbicara tentang masalah ini secara umum sebagai masyarakat dan dalam keluarga kita, bukan hanya sesuatu yang dilakukan dengan teknologi," jelas Lucy.
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION,
daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya