Share

Depok Deklarasikan Komitmen Kota Layak Anak

Marieska Harya Virdhani, Okezone · Kamis 21 Agustus 2014 15:38 WIB
https: img.okezone.com content 2014 08 21 196 1027924 k9AEEUFP7d.jpg Anak punya masa depan yang panjang (Foto: Heru/Okezone)
A A A

ANAK merupakan harta tak ternilai dan harapan pembangunan suatu bangsa. Karena itu, Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat, merasa perlu mendeklarasikan diri berkomitmen untuk menuju Kota Layak Anak (KLA).

Hal itu ditegaskan Anggota DPRD Depok sekaligus Ketua Pansus Perda Kota Layak Anak Jeanne N Tedja. Wanita yang akrab disapa Nane ini mengatakan, KLA bisa terwujud jika ada komitmen dari Wali Kota, kerja keras dari seluruh stakeholder di Kota Depok, sistem yang terbangun seperti Perda, Perwal, Rencana Aksi Daerah, dan gugus KLA dengan tupoksi (tugas, pokok, dan fungsi) yang jelas.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Serta Forum KLA, juga media ramah anak. Sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Depok Nomor 15 Tahun 2013 Tentang Penyelenggaraan Kota Layak Anak," katanya pada media gathering bersama Humas Pemkot Depok, baru-baru ini.

Nane menjelaskan bahwa Pasal 22 Perda Kota Layak Anak menyebutkan peran serta pers dan media ramah anak agar memerhatikan kode etik. Media stasiun televisi, misalnya, harus berkomitmen menjalankan kode etik bagi Anak Berhadapan Hukum (ABH), baik pelaku dan korban, nama wajib disamarkan. (Baca: 1.000 Hari Pertama Anak Kunci Sukses MDGs)

"Korban perkosaan apalagi, kasihan. Ketika sudah beranjak dewasa, orang akan ingat, ini sangat erat kaitannya dengan psikologis anak. Anak punya masa depan yang panjang," paparnya.

Kota Depok baru-baru ini mendapatkan penghargaan dari Provinsi Jawa Barat terkait revitalisasi posyandu. "Target kami punya 44 RW Layak Anak, walaupun RPJMD mengamanatkan hanya 28 RW, akumulaasi kesadaran warga terus tumbuh terkait problematika anak ini. Sudah berjalan sangat lama kami punya Balai Kesehatan Ibu dan Anak. Lebih concern lagi, pendidikan dasar, menengah, atas. Sebelumnya pendidikan karakter enggak ada, pendidikan dasar yang disebut disebut TK, kindergarten, pre school, PAUD, akhirnya Dirjen PAUD pun muncul," tutup papar lulusan Doktor A&M Texas University ini.

(ftr)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini