Share

Tingkatkan Jumlah Turis, RI-China Jajaki Bebas Visa

Dani Jumadil Akhir , Okezone · Kamis 21 Agustus 2014 20:24 WIB
https: img.okezone.com content 2014 08 21 20 1028117 cjBCWKAxgU.jpg Tingkatkan Jumlah Turis, RI-China Jajaki Bebas Visa (Ilustrasi: Reuters)
A A A

JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Chairul Tanjung memaparkan hasil pertemuan dengan Duta Besar China untuk Indonesia Xie Feng. Salah satunya adalah meningkatkan jumlah turis China yang masuk ke Indonesia.

"Kita tahu China sekarang adalah kontributor turis terbesar dunia. Karena penduduknya 1,5 miliar dan income per kapitanya sudah naik. Akibatnya dia punya kemampuan untuk pergi ke negara-negara lain. Nah sekarang ini di seluruh dunia, turis terbesar di China. Nah kita ini belum salah satu hambatannya adalah Visa," Ungkapnya di Kantor, Kamis (21/8/2014).

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Untuk menyelesaikan hambatan tersebut, CT menjelaskan dalam waktu dekat akan menjajaki kemungkinan untuk membebaskan turis masuk kedua negara.

"Misalnya dua Minggu turis China masuk ke Indonesia itu bebas Visa, sementara turis Indonesia masuk ke China juga bebas Visa. Jadi dengan begitu akan menguntungkan kedua negara. Nah ini yang kita tadi bicarakan dan opportunity ini yang lagi kita kaji oleh pemerintah mereka, dan dia meng-update," kata CT.

Lanjut CT, secara prinsip sebagai Duta Besar China dan sebagai duta pribadi akan mendukung masalah ini, karena ada keuntungan yang besar jika dapat tingkatkan potensi ini.

"Karena kita tahu, tourism akan menjadi salah satu pilar ekonomi di tahun depan. Ya jadi ini jangan sampai orang lain dapat tourism dari sana habis-habisan, sementara kita enggak dapat," papar CT.

Menurut CT, saat ini turis China sudah 70 juta per tahun di seluruh dunia, namun pada tahun ini turis China yang mengunjungi Indonesia belum sampai 10 juta turis.

"Di Indonesia, tahun ini diprediksikan 10 juta saja belum, artinya, kalau kita bisa ambil yang 70 juta itu dalam jumlah yang relatif signifikan, enggak usah gede, 10 persen saja sudah 7 juta. Dan itu naiknya cepat sekali," paparnya.

(rzk)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini