JAKARTA - Maraknya penipuan yang terjadi kepada masyarakat membawa kekhawatiran kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal ini membawa OJK melakukan pengawasan yang lebih ketat dalam hal ini pendataan agen-agen asuransi agar ke depannya tidak terjadi kasus yang dapat merugikan konsumen maupun pihak perusahaan asuransinya.
Deputi Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatakan pihaknya perlu mengetahui data agen-agen asuransi agar ke depannya lebih terorganisir dengan baik.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Mengapa kita meminta data agen karena pada umumnya agen-agen ini yang akan berhubungan dengan kita-kita, kecuali kalau asuransi yang korporasi yang memasarkan kepada perusahaan bukan individual," ujarnya saat ditemui di gedung OJK, Jakarta, Kamis (21/8/2014).
Dirinya mengatakan sering terjadi penipuan yang berkedok janji menawarkan keuntungan yang besar, benefit, sementara kenyataannya tidak semanis janji yang diberikan.
"Agen itu kan bertindak atas nama perusahaan, nantinya ketika konsumen merasa janji tidak sesuai perusahaan tidak mau disalahkan karna mengelak itu tanggung jawab agen," jelasnya.
Dirinya juga menambahkan hal ini menjadi penting bagi regulator ojk yang akan memasarkan produk asuransinya. Sehingga bila ada masalah yang muncul, pihaknya dapat langsung mengkroscek kebenarannya.
"Kalau agen sudah terdata, sudah resmi, kita bisa kroscek sesuai atau tidak, sehingga perusahaan tidak dapat lepas tanggung jawab. Sehingga hal ini kita lakukan untuk perlindungan konsumen maupun perusahaan," tutupnya.
(rzy)
