Share

Tip Atasi Baby Blues untuk si Calon Ibu

Evi Elfira, Okezone · Sabtu 23 Agustus 2014 02:15 WIB
https: img.okezone.com content 2014 08 22 196 1028566 Zkm2lXMA0I.jpg Tip tangani baby blues (Foto:Parentables)
A A A

BABY blues adalah depresi ringan sementara yang terjadi pada wanita setelah melahirkan. Biasanya sindrom tersebut terjadi satu hingga dua minggu kemudian. Untuk mengatasi sindrom baby blues, si ibu harus mengikuti beberapa langkah.

Penelitian menyatakan ibu yang menunjukan gejala pregnancy blues selama kehamilan akan berlanjut menjadi baby blues sungguhan setelah bayi lahir. Namun, ibu harus terus merasa senang agar dapat melalui masa tersebut. Ingatlah, bahwa kehidupan di dalam rahim akan menjadi sahabat terbaik sang ibu saat dia dewasa nanti.

 

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Untuk menghindari ataupun mengatasi baby blues, calon ibu  perlu melakukan beberapa cara. Apa sajakah itu? Berikut Tip untuk mengatasi baby blues seperti yang dikutip dari buku "Moms and The City: Cerita Seru Mamud Masa Kini".

 

Rencanakan liburan

Bila perlu, beli tiket pesawat sekitar tiga atau empat bulan setelah melahirkan. Selain harganya masih murah, si ibu bisa memfokuskan pikiran pada liburan santai bersama suami dan bayi. Proses merencanakannya saja bisa menjadi obat ampuh untuk mengangkat suasana hati.

 

Me time

Ibu yang tak alami sindrom baby blues bisa saja bosan apabila 24 jam sehari terus mengurus anak, apalagi si ibu yang alami sindrom baby blues. Setiap orang butuh waktu beristirahat.Tidak perlu merasa bersalah apabila ibu menitipkan si kecil kepada suami, ibu, mertua, lalu cuti dua hingga tiga jam entah untuk ke salon, mal atau sekedar  di rumah dengan aromaterapi. Me time tersebut dijamin akan membuat mood lebih baik.

 

Jangan dipendam

Bicarakanlah, tidak ada yang perlu ditutupi ataupun merasa malu. Curahkan semuanya ke pihak yang tepat seperti suami, teman yang berprofesi psikolog, atau ibu baru lain yang juga kerap berkeluh kesah. Kalau dengan ibu sendiri atau ibu mertua, bukannya lega, bisa-bisa malah kena ceramah.

(ren)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini