Share

Jalani Hubungan Tanpa Status, Wanita Lebih Mudah Depresi

Raiza Andini, Okezone · Jum'at 22 Agustus 2014 11:58 WIB
https: img.okezone.com content 2014 08 22 197 1028344 541Z9PS6oK.jpg Wanita (Foto : Shuttershock)
A A A

SEBUAH penelitian telah mengungkapkan bahwa remaja perempuan berisiko mengalami depresi berat. Ini terutama saat mereka merasakan perbedaan menjalani cinta dan tidak sesuai dengan harapan.

Sebuah studi menggunakan data pada lebih dari 5.300 siswa SMU dari National Longitudinal Study of Adolescent Health. Studi ini meneliti kesehatan mental dari ketidaksesuaian antara hubungan cinta remaja yang ideal.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Dalam wawancara awal, peneliti memberikan sejumlah kartu yang menggambarkan peristiwa yang sering terjadi dalam hubungan percintaan, termasuk memegang tangan dan berciuman dengan hasrat seks. Penulis studi, Brian Soller yang merupakan asisten profesor sosiologi dan anggota senior Robert Wood Johnson Foundation Center for Health Policy di University of New Mexico, mengatakan, ”Kartu yang diberikan menggambarkan peristiwa yang mereka alami dalam sebuah hubungan ideal, kemudian ditunjukkan pula urutan peristiwa yang akan terjadi setelahnya.”

Setahun kemudian, responden mengulangi lagi latihan tersebut. Kemudian, mereka memberikan urutan peristiwa yang terjadi setelahnya. Dalam wawancara kedua tersebut, peneliti meminta peserta untuk mengungkapkan kesehatan mental mereka.

Hubungan yang tidak jelas ternyata dapat memengaruhi mental dan kejiwaan anak perempuan, tetapi tidak berlaku pada anak laki-laki. "Hubungan romantis merupakan komponen yang sangat penting bagi seorang perempuan. Oleh karena itu, hal ini sangat terkait dengan bagaimana perasaan mereka tentang diri mereka sendiri, baik atau buruk,” tambah Soller, seperti dilansir dari TimesofIndia, Jumat (22/8/2014). Studi ini telah dipublikasikan dalam Journal of Health and Social Behavior.

(ftr)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini