MEDAN - Nilai ekspor kopi Sumatera Utara tumbuh cukup signifikan pada Juli lalu. Pertumbuhan itu didorong oleh peningkatan permintaan dari sejumlah negara produsen kopi utama dunia, seperti Amerika Serikat, Jerman, Kanada, Australia dan Singapura.
Tercatat, nilai ekspor kopi arabica Sumut pada Juli lalu mencapai USD196.306.959. Tumbuh 12,6 persen dibandingkan Juli 2013, yang hanya USD174.276.034.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Peningkatan nilai didorong oleh peningkatan harga jual kopi secara internasional. Karena jika melihat volume ekspornya, justru menurun. Dari sekira 39.300 ton, menjadi hanya sekitar 38 ribu ton," jelas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut Bidar Alamsyah, melalui Kasih Ekspor Hasil Pertanian dan Pertambangan, Fitra Kurnia di Medan.
Fitra menjelaskan, realisasi kinerja ekspor kopi Arabica ini, berbanding terbalik dengan kinerja ekspor kopi Robusta. Dimana secara nilai kinerjanya turun hampir 48 persen. Dari hampir USD2,6 juta di Juli 2013, menjadi hanya USD1,35 juta di Juli 2014.
"Kalau Robusta, kinerja ekspornya turun karena berkurangnya permintaan dari Amerika. Akan tetapi di sisi lain, meskipun kinerja ekspornya melemah, penjualan dalam negerinya masih cukup bagus, seiring tumbuhan industri ritel kopi di dalam negeri," papar Fitra.
(rzy)
