Share

Pasar Bebas, Kadin Sebut Sudah Ada Network

Selfiani Hasanah , Okezone · Jum'at 22 Agustus 2014 19:12 WIB
https: img.okezone.com content 2014 08 22 320 1028587 ipfHS1QRE3.jpg Pasar Bebas, Kadin Sebut Sudah Ada {Network} (Ilustrasi: Okezone)
A A A

JAKARTA - Dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun 2015 mendatang, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menyatakan sudah siap dalam menghadapi hal tersebut.

Wakil Ketua Umum Kadin bidang Perikanan dan Kelautan Yugi Prayanto mengatakan, sudah ada network antara pihaknya dengan ASEAN dalam rangka persiapan menghadapi MEA.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

"Dalam persiapannya sudah ada, jadi kalau ada yang masuk dari luar kita buat win-win bisnis, jadi misalnya sumber daya dari kita, teknologinya dari Jepang, marketing-nya dari Vietnam, capitalnya dari Malaysia. Anggaplah sharenya jadi 25-25," ujarnya saat ditemui di Menara Kadin, Jakarta, Jumat (22/8/2014).

Dirinya mengatakan pada perjalanannya nanti jangan sampai hanya Indonesia saja yang lahannya digunakan, namun harus ada kesamarataan antara negara yang satu dengan yang lainnya.

"Namun tugas kita hanya akan memfasilitasi dan mengawal secara profesional, kita akan membikin satu industri yaitu suatu bidang usaha, produknya bukan Indonesia atau dari mana tapi product of ASEAN country," jelasnya.

Dirinya menambahkan bahwa kita harus optimistis dan harus bersatu agar produk Indonesia dapat dijual keluar negeri dengan berlabelkan produk ASEAN.

"Saya pernah lihat di Eropa namanya product of Europian, padahal kelas produksinya mungkin Polandia, cuma karena ada satu kebersamaan suatu kerjasama mereka boleh mengklaim this is product of Europian," pungkasnya.

Dirinya juga menegaskan bahwa kita harus melihat nilai tambah produk dalam negri untuk marketing penjual keluarnya. Karena bila berlabel produksi dalam negara-negara asean bobotnya jauh lebih tinggi.

"Kenapa, karna saya pernah lihat barang satu dari Vietnam, satu dari Filipina, satu dari Indonesia, produk Indonesia paling murah. Walaupun produk Filipina sama Vietnam diproduksinya juga di Indonesia,” kata dia.

“Jadi di situ saya lihat justru kita malah diuntungkan. Tapi kita juga jangan sampai kebablasan, Kita harus kontrol dan kawal, dan teman-teman dari Kadin ASEAN juga sudah siap memantau," tutupnya.

(rzy)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini