Share

Komnas PA: Pelaku Mutilasi Riau Sengaja Incar Kelamin Korban

Marieska Harya Virdhani , Okezone · Jum'at 22 Agustus 2014 14:19 WIB
https: img.okezone.com content 2014 08 22 340 1028418 o3sLfWy2Jf.jpg Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait (Foto: Marieska/okezone)
A A A

JAKARTA - Komnas Perlindungan Anak melaporkan hasil investigasi kejahatan seksual disertai mutilasi anak di Kabupaten Siak, Riau.

Tim Reaksi Cepat (TRC) Komnas PA telah memperoleh kesimpulan setelah melakukan investigasi bersama Polres Siak dan Polda Riau, serta melakukan wawancara dengan pelaku dan keluarga korban.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Komnas PA mewawancarai empat pelaku untuk menggali motif lebih dalam. MD (20) diduga kuat menjadi otak atau aktor utama yang bekerja sebagai sopir antar jemput air mineral, di Kecamatan Tualang.

DDS (19) adalah istri MD yang bekerja sebagai buruh upahan mencuci pakaian, S (26) bekerja sebagai pemasang tenda hajatan. Pelaku juga melibatkan pelaku lainnya yang masih berusia anak-anak yakni DP pelajar kelas 2 SMA.

Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait menyimpulkan kejahatan seksual serta mutilasi terhadap tujuh korban di mana enam di antaranya anak-anak adalah perbuatan keji dan merupakan kejahatan kemanusiaan luar biasa. Perbuatan pelaku pun terencana dan berulang-ulang.

"Dilakukan bersama-sama dengan niat dan tujuan bersama, pelaku sengaja melakukan bujuk rayu, tipu muslihat, melakukan kejahatan seksual (sodomi), menculik korban, memotong kelamin, menghilangkan nyawa, mutilasi, dan menjual organ tubuh korban," tegas Arist di Kantor Komnas PA, Jakarta Timur, Jumat (22/08/2014).

Arist menambahkan, pelaku tidak seperti kasus Ryan si Jagal dari Jombang yang memutilasi untuk menghilangkan jejak. Pelaku sengaja dan dalam keadaan sadar mengincar korban untuk mendapatkan alat kelaminnya.

Hal itu dilakukan lantaran MD ter-obsesi menjadi paranormal yang sukses menggantikan ayahnya.

"Jadi bukan menghilangkan jejak ya, ini memang mengincar dan mengambil kelamin untuk keperkasaan dan obsesi menjadi paranormal yang hebat. Seluruhnya juga dijanjikan menjadi paranormal yang sukses dan akan diberikan ilmu hitam," tegasnya.

Ketujuh korban yakni FD (5,5) disodomi, dibunuh, dipotong alat kelaminnya lalu korban dimutilasi oleh MD di Kampung Baru, Kelurahn Sungai Ranggan, Rantau Kampar, Rohan Hilir pada 10 Januari 2013.

Kemudian MA (10), korban disodomi, dipotong alat kelaminnya lalu mayatnya dimasukkan dalam karung plastik lalu dibuang di jalan Beladang, Mandau, Bengkalis, dilakukan oleh MD, S, dan DD pada 24 November 2013.

Ada juga MA (10) disodomi lalu dipotong kelaminnya, dibunuh dengan sajam, dimutilasi, lalu mayatnya dimasukkan ke dalam karung plastik lalu potongan jasad korban dibuang di sungai, pelakunya MD, S, dan DP pada 7 Juli 2014.

Kemudian A (40), laki-laki keterbelakangan mental, dibunuh, dijerat lehernya, lalu dipotong alat vitalnya, dimutilasi, lalu potongan jasadnya dibiarkan di Hutan Akasi, dilakukan MD dan DD pada 18 Juli 2014, berikutnya R.

Keenam yakni RH (10) disodomi, dibunuh, diambil alat kelaminnya, lalu dimutilasi, dikuliti MD lalu dibantu DDS, dibelakang pemakaman umum Siak pada 14 Agustus 2013. Terakhir MG (8) dihabisi nyawanya oleh MD dan S pada 30 Juni 2014, dagingnya dijual di lapo Prawang.

(kem)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini