Share

Universitas Trilogi Wujudkan Generasi Kreatif Tanpa Narkoba

Rachmad Faisal Harahap , Okezone · Sabtu 23 Agustus 2014 09:05 WIB
https: img.okezone.com content 2014 08 22 373 1028579 eyTN3PhVeO.jpg Universitas Trilogi Wujudkan Generasi Kreatif Tanpa Narkoba (Foto: dok. Trilogi)
A A A

JAKARTA - Berdasarkan hasil survei badan narkotika nasional (BNN)–Universitas Indonesia (UI) beberapa tahun lalu, prevalensi penyalahgunaan narkoba sudah mencapai angka lebih dari tiga juta jiwa.

Sementara itu, besarnya cost yang dikeluarkan akibat penyalahgunaan narkoba ini semakin meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan sudah tembus ke angka Rp50 triliun.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Ini semua belum diakumulasi dengan dampak yang timbul dari penyalahgunaan narkoba dari aspek psikologis, sosial, sampai pada kasus kehilangan nyawa. Memandang fakta miris ini, sebagai penyelenggara pendidikan tinggi Universitas Trilogi merasa terpanggil untuk melakukan upaya pencegahan secara terus menerus.

Selain sering melakukan edukasi kepada civitas akademikanya. Bersama BNN, Universitas Trilogi juga konsiten memberikan upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba kepada para siswa. Apalagi realitas menunjukkan penyalahgunaan narkoba lebih banyak didominasi oleh mereka yang berpendidikan tinggi.

Rektor Universitas Trilogi Prof. Dr. Asep Saefuddin mengatakan, para siswa atau mahasiswa harus baik bukan dalam aspek akademis saja, tapi harus juga bermoral. Salah satu bentuknya adalah dengan tetap berprestasi, tapi tidak menjadi pemakai atau pengedar narkoba.

“Melalui pemahaman tentang bahaya penyalahgunaan narkoba serta dilandasi dengan kekuatan moral yang kuat, generasi muda baik siswa atau mahasiswa akan mampu menghindari dirinya dari berbagai perbuatan yang berbahaya bagi diri, keluarga, dan bangsanya,” ujar Asep seperti keterangan tertulisnya yang diterima Okezone, Sabtu (23/8/2014).

Asep melanjutkan, perlunya usaha untuk mengembalikan makna pendidikan. Tujuannya, agar satuan pendidikan termasuk perguruan tinggi semakin kreatif dan tidak kaku.

"Dengan kreativitas akan menghasilkan generasi yang berdaya guna maksimal, serta tidak mudah terperangkap dengan berbagai hal negatif," ucap Guru Besar (Gubes) Statistika itu.

Selain itu, Direktur Advokasi BNN Brigjen. Dr. Victor Pudjiadi mengungkapkan, perlu adanya campur tangan agama untuk menyelesaikan kasus narkoba ini. Menurutnya, agama manapun tidak ada yang membenarkan melakukan penyalahgunaan pemakaian narkoba. Oleh karena itu, beliau menerjemahkan NARKOBA dengan kepanjangan Negara Akan Runtuh Kalau Orang Buta Agama.

“NARKOBA itu, Negara Akan Runtuh Kalau Orang Buta Agama, semua agama melarang mengenai hal yang terkait dengan penyalahgunaan narkoba,” ungkapnya.

Perwira polisi bintang satu tersebut juga memberikan pencerahan kepada peserta untuk mengubah pola pikirnya terhadap para mereka yang sudah terperangkap dengan narkoba. Jalan utama yang harus dilakukan adalah melalui pendekatan yang tidak berdasarkan kebencian.

"Landasan ini jugalah yang menyebabkan BNN saat ini lebih fokus melakukan rehabilitasi kepaca pecandu narkoba. Bukan memenjarakannya," tuturnya.

Victor menambahkan, untuk melakukan pencegahan narkoba, bukan dengan rasa kebencian, tapi karena rasa kasih sayang. Dia juga membentangkan data terkait kasus narkoba yang selalu berbanding lurus dengan tingka pendidikan. Mereka yang terlibat Kasus narkoba makin lama makin meningkat.

"Makin tinggi tingkat pendidikannya makin banyak. Mahasiswa masih mendominasi," katanya.

Oleh karena itu sebagai salah satu petinggi BNN, dirinya sangat berterimakasih sekali atas inisiatif dan komitmen yang dilakukan oleh Universitas Trilogi untuk melakukan upaya preventif sedini mungkin. Apalagi tahun ini BNN mencanangkan sebagai Tahun Penyelamatan Pengguna Narkoba.

Semoga generasi muda Indonesia bisa terlepas dari belenggu narkoba. (fsl)

(rhs)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini