BIASANYA, setiap pengunjung dilarang menyentuh, apalagi melihat dari dekat sebuah koleksi yang ada di dalam museum. Namun, tidak untuk Museum Asmat.
Museum Asmat kini hadir dalam penampilan baru setelah adanya revitalisasi. Penataan lebih modern saat ini semakin membuat museum yang menampilkan koleksi suku Asmat ini semakin percaya diri.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Bahkan, pengunjung yang datang ke museum ini bisa menyentuh, bahkan memakai atau memainkan koleksi yang ada di sana. Hal ini seperti dikatakan Kepala Humas TMII Suryondoro.
Dia mengatakan bahwa kelebihan museum ini adalah pengunjung bisa merasa lebih dekat dengan dibolehkannya mereka menyentuh benda-benda yang ada di dalam.
“Bukan hanya menyentuh, bahkan bisa pula pengunjung itu memainkan benda pamer yang ada dalam bentuk peraga. Sehingga pengunjung bisa merasakan sensasi memainkan alat musik tifa dan lainnya,” katanya kepada Okezone di Jakarta, belum lama ini.
Selain itu, mereka bisa mengenakan baju tradisional suku yang seni ukirnya sudah go international tersebut. Bahkan, disediakan pula papan tulisan dengan tema atau judul tertentu yang disiapkan untuk pengunjung yang ingin berfoto dengan baju tersebut seraya memegang papan.
“Ini bentuk keceriaan yang sengaja kami siapkan untuk memberikan sensasi lainnya,” tambahnya.
Selain itu, fasilitas lainnya adalah disediakan pula panel pendapat untuk menjaring informasi tingkat kepuasan pengunjung setelah melihat pameran.
“Hasil dari komentar pengunjung tersebut bisa menjadi bahan untuk mengevaluasi atau mengetahui apa yang menjadi keinginan pengunjung,” tutupnya.
(tty)
