Share

Praktisi Perbankan Antusias Sambut Integrasi Sistem Nontunai

Arpan Rachman , Okezone · Jum'at 22 Agustus 2014 20:10 WIB
https: img.okezone.com content 2014 08 22 457 1028482 QS9JaD7OlS.jpg Praktisi Perbankan Antusias Sambut Integrasi Sistem Nontunai (Ilustrasi: reuters)
A A A

MAKASSAR – Penerapan transaksi pembayaran nontunai yang akan dikembangkan secara meluas sudah diancang-ancang oleh Bank Indonesia. Kalangan praktisi perbankan pun menanggapinya antusias. Apalagi bila pembayaran nontunai itu akan tereintegrasi dan diatur Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

 

“Kalau tidak salah sekarang OJK (Otoritas Jasa Keuangan) melakukan upaya integrasi clearance untuk pembayaran-pembayaran nontunai seperti ATM bersama atau Maestro. Nah ini kan semuanya nanti jadi satu. OJK harus mengatur agar jangan nanti sistem pembayaran nontunai tidak efisien,” kata Regional Manager Bank Panin Kawasan Timur Indonesia, Andi Onny Tenri Gappa, kepada wartawan di Makassar, Jumat (22/8/2014).

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

 

Onny menyebutkan contohnya kartu Master atau Maestro bisa diakses oleh semua bank yang memiliki akses Maestro untuk kartu debit. Tapi faktanya di toko-toko hanya ada merek bank-bank tertentu. Padahal bisa semua.

 

“Nah ini kan harus di integrasi atau diatur, kalau tidak diatur buat apa banyak-banyak mesin kalau bisa satu tapi bisa untuk semua. Tidak boros jadinya,” sambung Onny yang juga Ketua Dewan Penasihat Perbanas Sulawesi Selatan.

 

Pihaknya mengaku akan mendukung upaya OJK melakukan integrasi pembayaran nontunai. Menurut Onny, sistem pembayaran via ATM personal berbeda-beda bank yang berlaku selama ini memerlukan investasi yang besar.

“Kira-kira nanti kan cuma satu ATM-nya. Harusnya begitu nanti: ATM satu sistem untuk clearance system (sistem kliring)-nya. Orang boleh saja pasang ATM di mana-mana, tapi ATM semuanya sama. Sekarang, kalau kita lihat, banyak bank masing-masing juga ATM-nya,” tutur Onny.

 

Diuraikan, sistem setor tunai akan berkurang otomatis kalau sistem pembayaran nontunai meningkat. “Kita belum secara massif mengembangkan electronic data capture di gerai-gerai karena kita berprinsip semua gerai yang memiliki electronic grup capture itu bisa diakses, tapi saat ini belum semua bisa mengakses,” ucap Onny di sela acara penarikan undian berhadiah Panin Super Bonanza di Makassar.

 

Dijelaskannya, Bank Panin di KTI (kawasan timur Indonesia) telah menaruh ATM di swalayan dan SPBU terutama lokasi yang buka 24 jam. Jumlahnya berkisar 60-an di Makassar. Tahun ini akan ada penambahan 10 ATM. “Saya pikir, setelah integrasi nontunai nanti orang akan stop menggunakan ATM karena ATM akan terlalu banyak,” tuntas Onny.

(rzy)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini