JAKARTA - Jika melihat Indonesia pada lima dekade lalu, sejumlah kota di Indonesia masih lengang. Namun saat ini, di Ibu kota Jakarta khususnya kian disesaki oleh gedung-gedung pencakar langit.
Di usia yang sudah memasuki 69 tahun, banyak perubahan yang telah dilalui oleh Indonesia. Pembangunan di mana-mana, dan gedung-gedung tinggi mulai bermunculan.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Director Head of Corporate Occupiers PT. Leads Property Services Indonesia, Darsono Tan mengatakan, Perkembangan properti saat ini dibandingkan pada masa saat Indonesia baru merdeka di Jakarta khususnya memang jauh berbeda.
"Dulu gedung-gedung perkantoran hanya ada di SCBD, Thamrin, Sarinah dan itu pun masih sedikit jumlahnya. Seiring berjalannya waktu, pada tahun 80an mulai berkembang, banyak gedung-gedung lain yang dibangun. Mulai memasuki tahun 2000 perkembangan industri untuk sektor commercial juga terus semakin maju. Sudah mulai banyak mal, hotel dan lainnya," ucap dia pada Okezone, Sabtu (23/8/2014).
Dia mencontohkan, jaman dulu harga tanah di kawasan Kelapa Gading hanya Rp6 juta per meter per segi, namun kini sudah mencapai Rp20 juta.
"Properti saat ini memang sudah memasuki tahap yang semakin maju. Mengenai harga jualnya juga masih terus naik terutama untuk kota-kota besar di Indonesia. Ia juga menuturkan kenaikannya juga masih dalam kondisi yang stabil. Proyek-proyek masih akan terus berkembang, apalagi selesai penetapan presiden ini. Tapi masih ke arah yang positif," tutup dia.
(wdi)
