Share

Harga Karet Anjlok, Kemendag Bentuk Task Force

Hendra Kusuma , Okezone · Sabtu 23 Agustus 2014 16:23 WIB
https: img.okezone.com content 2014 08 23 320 1028860 4yuKZvUxut.jpg Harga karet anjlok, Kemendag bentuk task force. (Foto: Okezone)
A A A

JAKARTA – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menaruh perhatian serius atas anjloknya harga karet dunia. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag, Partogi Pangaribuan, pun mengungkapkan rencana pembentukan Task Force Karet Nasional (TFKN).

"Pembentukan TFKN merupakan hasil kesepakatan di Bali untuk mengatasi anjloknya harga karet dunia dan antisipasi perdagangan bebas regional dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN,"  tegas Partogi pada keterangan tertulisnya, di Jakarta, Sabtu (23/8/2014).

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Ia menuturkan, peserta pertemuan menyepakati bahwa TFKN merupakan sinergi bersama antar-kementerian dan pelaku usaha perkaretan.

"Pembentukan task force ini beranggotakan Kemenko Bidang Perekonomian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pertanian, Kementerian Keuangan, Kementerian Dalam Negeri, sektor perbankan, serta pelaku usaha perkaretan nasional, baik sektor hulu maupun hilir," tambahnya.

Oleh karena itu, untuk menstabilkan harga karet dunia, Kemendag terus melakukan diplomasi dalam organisasi-organisasi karet internasional, seperti  International Tripartite Rubber Council (ITRC) dan International Rubber Consortium (IRCo), serta mengadakan pembicaraan dengan negara-negara produsen utama karet dunia layaknya Thailand dan Malaysia.

"Kami menjalin kerjasama dengan negara-negara produsen utama karet dunia untuk menjaga keseimbangan supply dan demand karet alam dunia, serta menstabilkan harga karet internasional pada tingkat yang remuneratif bagi petani," kata dia.

Diharapkan ke depannya, sambung Partogi, kerjasama internasional tersebut dapat dikembangkan dengan merangkul emerging rubber producing countries  di tingkat ASEAN seperti Vietnam, Laos, dan Kamboja melalui rencana pembentukan  ASEAN Rubber Committee sebagai salah satu perwujudan nyata dari  ASEAN Economic Community.

(wdi)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini