Share

Gajah Latih Amankan Taman Nasional Tesso Nilo dari Konflik

Banda Haruddin Tanjung , Okezone · Sabtu 23 Agustus 2014 04:11 WIB
https: img.okezone.com content 2014 08 23 340 1028714 iFVR4gOBIn.jpg Gajah dilatih amankan Taman Nasional Tesso Nilo dari konflik (Foto: Banda Haruddin/Okezone)
A A A

PEKANBARU - Konflik gajah Sumatera dan manusia selalu terjadi di Riau. Untuk menengahi antara manusia dan hewan mamalia raksasa ini, sudah disiapkan gajah latih.  

 

Para gajah ini akan melakukan patroli dan mengusir gajah-gajah liar yang masuk sering masuk pemukiman warga. Gajah tersebut tergabung Elephant Flying Squad (EFS) milik PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP). Gajah-gajah latih tersebut akan melakukan patroli di daerah Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) di Pelalawan, Riau.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

 

Presiden Direktur PT RAPP Kusnan Rahmin menjelaskan bahwa perusahaan saat ini memiliki enam gajah terlatih dalam tim Elephant Flying Squad (EFS). EFS fokus menangani konflik antara gajah liar dan manusia. Tim ini bertugas berpatroli guna memitigasi konflik, mendata gajah liar, sosialisasi perlindungan satwa liar kepada masyarakat, dan mencegah perburuan satwa liar.

 

"Tim Patroli yang terdiri dari pawang terlatih, tenaga medis, dan gajah jinak dilengkapi peralatan pendukung untuk mengoptimalkan tugas,” kata Kusnan dalam siaran persnya kepada okezone Jumat (22/8/2014).

 

RAPP juga bekerjasama dengan Balai Besar Konservasi Sumberdaya Alam (BBKSDA) Riau dan Yayasan Pelestarian Alam dan Satwa (PALS) yang merupakan mitra lembaga konservasi dunia Wildlife Conservation Society (WCS) untuk memberi pelatihan mitigasi konflik manusia dengan satwa liar kepada masyarakat dan staf operasional RAPP.

 

”Untuk mendukung mitigasi konflik ini, kami juga telah membentuk Lembaga Konservasi Desa,” imbuhnya.

 

Menurut Kusnan, RAPP telah memiliki protokol mitigasi konflik satwa liar dengan manusia sehingga pelatihan ini bertujuan meningkatkan kapasitas staf RAPP, mencari informasi terbaru dari para ilmuwan/pakar serta berbagi pengalaman tentang penanganan konflik. Pihaknya menerapkan praktik terbaik pengelolaan hutan lestari yang memisahkan areal yang berfungsi untuk konservasi dengan mengacu pada kajian hutan bernilai konservasi tinggi (high conservation value forest).

 

"Perusahaan melindungi hutan alam koridor lintasan satwa dan mengembangkan pola penanaman mosaik untuk menjaga wilayah jelajah satwa liar serta membatasi gerak pemburu liar di kawasan hutan yang tidak dikelola," kata lagi.

 

Kawasan TNTN dengan luas 86 ribu hektar yang merupakan daerah konservasi gajah Sumatera kini telah banyak beralih fungsi jadi perkebunan masyarakat dan pemukiman. Menyempitnya habitat gajah membuat terjadi konflik berkepanjangan dengan manusia. Sudah banyak gajah penghuni TNTN yang dibunuh warga. Begitu juga ada warga yang juga jadi korban amukan gajah.

(hol)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini