WAISAI- Bersamaan dengan rangkaian kegiatan Sail Raja Ampat 2012, Kementerian Sosial menggulirkan sejumlah program kesejahteraan sosial seperti Komunitas Adat Terpencil (KAT), Kelompok Usaha Bersama, dan Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) alias bedah rumah.
Menurut Menteri Sosial, Salim Segaf Al Jufri, program bedah rumah dimaksudkan untuk menumbuhkan kembali gotong royong di masyarakat. Sebab, Mensos menyadari bantuan yang diberikan tidak besar dan harus disokong dengan semangat tolong menolong di antara masyarakat.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Agar terus saling membantu. Karena kalau harus menyiapkan rumah terus menerus anggarannya dari mana?" kata Mensos di Waisai, Raja Ampat, Papua Barat, Sabtu (23/8/2014).
Kemensos menggelontorkan dana Rp1 miliar untuk merealisasikan program bedah rumah di Papua Barat. Setiap kepala keluarga mendapat bantuan Rp10 juta yang diprioritaskan untuk pembelian bahan bangunan.
Mensos mengatakan, dengan dana tersebut diharapkan warga miskin bisa mendapatkan tempat tinggal layak. "Yang penting tidak berdinding gedek, berlantai tanah dan atap daun-daunan," ujarnya.
Selain itu, Mensos berharap, program bedah rumah dengan gotong royong menjauhkan masyarakat dari ego etnis, partai dan kedaerahan. "Ini juga bisa menjadi stimulus dunia usaha," tutup Mensos.
(trk)