LUWU RAYA - Penerapan kurikulum 2013 pada tahun ajaran baru di empat kabupaten di Luwu Raya, Sulawesi Selatan terkendala buku paket. Hingga kini banyak sekolah belum menerima buku paket dari pemerintah.
Ketidaklancaran distribusi buku paket kurikulum 2013 ini terjadi di sekolah-sekolah setingkat SMP dan SMA di Kabupaten Luwu, Kota Palopo, Luwu Utara dan Kabupaten Luwu Timur. Di Kabupaten Luwu, misalnya, Bagian Kurikulum SMAN 1 Bua, Aan hardianto, menjelaskan, buku pelajaran yang sampai saat ini belum tiba di antaranya buku pendidikan agama, ekonomi dan bahasa Indonesia.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Informasi yang diterima pihak sekolah, buku-buku tersebut masih dalam tahap pengiriman," ujar Aan, Sabtu (23/8/2014).
Sementara, buku paket yang sudah tiba langsung diperiksa oleh para guru dan disimpan di perpustakaan. Rencananya, buku paket ini akan dibagikan kepada seluruh siswa kelas satu dan dan siswa kelas dua. Buku tersebut harus dikembalikan lagi jika sudah tamat atau naik kelas.
Aan menyebut, sekolah menyiasati ketiadaan buku paket pada beberapa mata pelajaran dengan menggunakan buku sesuai kurikulum lama. "Langkah ini harus dilakukan agar proses belajar mengajar tetap berjalan lancar," imbuhnya.
Sementara di Kota Palopo, kepala sekolah bekerjasama dengan guru bidang studi membeli sendiri buku paket kurikulum 2013. Kemudian, buku tersebut dijual kepada siswa agar mereka bisa belajar sesuai dengan penerapan kurikulum 2013. Ada juga guru yang menjual bundel fotokopi materi mata pelajaran.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Palopo Andi Sakti Rajar mengakui, masih banyak buku paket kurikulum 2013 yang belum tiba. "Kami telah mengirim surat kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mempertanyakan keterlambatan distribusi buku pelajaran mengingat siswa saat ini sudah aktif belajar," ujar Andi Sakti.
(rfa)