JAKARTA - Menanggapi isu kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di sejumlah daerah, Menteri Energi Sumber Daya Mineral Jero Wacik melakukan sidak di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Jakarta Pusat.
Dalam inspeksinya ini, Jero bertujuan untuk memastikan SPBU yang mengalami antrean sudah berkurang atau belum.
Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
"Saya melakukan inspeksi mendadak untuk tahu SPBU yang tutup di DKI dan memastikan SPBU yang mengalami antre sudah berkurang dan normal kembali," ujarnya saat ditemui di SPBU kawasan Tanah Abang, Rabu (27/2014)
Dia menjelaskan, SPBU yang tutup bukan dikarenakan kelangkaan BBM, melainkan SPBU yang terkena sanksi dari Pertamina karena melanggar aturan.
"Yang tutup itu yang kena sanksi. Karena suka nimbun dan mendapat sanksi dari pertamina. Akhirnya tutup sementara. Ada tulisan SPBU tutup. Kalau SPBU yang tidak melanggar itu aktif semua," lanjut dia.
Pihaknya mengaku tengah mendata laporan dari dua hari yang lalu mengenai SPBU yang mengalami pengantrean cukup panjang di Cirebon, Jogja, Bandung, Jawa Timur, Bali, dan Sumatra Utara.
"Makanya saya katakan pada pertamina untuk BBM solar nonsubsidi dan pertamax tidak boleh habis. Rakyat harus dapat selama mereka membutuhkan," tutur dia.
Dirinya juga menegaskan dalam tiga hari ini antrean di SPBU harus kembali normal. Dia meminta Pertamina untuk melonggarkan kembali BBM bersubsidi untuk menormalkan kondisi.
"Harus normal, Pertamina longgarkan saja dulu sampai normal. Dan untuk sementara premium di tol bisa lagi sampai tidak ada antrean," tukas dia.
(rzy)