Share

Sekolah Tinggi PSF Wisuda 136 Sarjana

Rachmad Faisal Harahap , Okezone · Kamis 28 Agustus 2014 09:05 WIB
https: img.okezone.com content 2014 08 27 373 1030688 ntZbGwCxhq.jpg Sekolah Tinggi PSF Wisuda 136 Sarjana (Foto: dok. PSF)
A A A

JAKARTA - Sekolah Tinggi Putera Sampoerna Foundation, Sampoerna School of Business (SSB) dan Sampoerna School of Education (SSE), mewisuda 136 sarjana pendidikan dan bisnis.

Rektor Universitas Siswa Bangsa Indonesia (USBI) Prof. Dr. M. Aman Wirakartakusumah mengatakan, tahun ini SSE meluluskan 71 tenaga pendidik profesional dan Sampoerna School of Business (SSB) meluluskan 65 tenaga kerja profesional yang siap mengisi berbagai posisi strategis di dunia kerja dan di masyarakat.

Baca Juga: instalasi-interactivity-gaungkan-keselarasan-dalam-pameran-arch-id-2024

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

“Sebagian besar dari mereka telah bergabung di berbagai perusahaan multinasional dan sebagian mengambil jalur sebagai wirausaha. Kewirausahaan adalah salah satu nilai dasar dari Sampoerna School System, yang ditanamkan dalam setiap kegiatan belajar mengajar (KBM)," ujar Aman, seperti dilansir dari keterangan tertulis yang diterima Okezone, Kamis (28/8/2014).

Selama empat tahun mereka dididik untuk menjadi sarjana yang berkarakter dan memiliki keterampilan, serta keahlian yang sesuai dengan kebutuhan di dunia kerja. Bahkan, sebagian besar dari lulusan tersebut telah bergabung di berbagai perusahaan multinasional, dan sebagian lainnya memutuskan untuk berwirausaha.

Berdasarkan data Organization for Economic Co-operation Development (OECD) 2012, Indonesia diprediksi menjadi negara dengan jumlah sarjana terbanyak kelima di dunia pada 2020. Data tersebut merupakan proyeksi dari berbagai program peningkatan jumlah lulusan perguruan tinggi yang dilaksanakan setiap tahunnya.

Namun, penyerapan lulusan sarjana di Indonesia tergolong lambat. Lambatnya penyerapan tersebut salah satunya disebabkan kualitas lulusan sarjana yang belum sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.

Hingga saat ini, sebanyak 442 ribu lulusan sarjana di Indonesia masih menganggur dan masih mencari pekerjaan. Jumlah ini mewakili 5,5 persen dari total tingkat pengganguran terbuka di Indonesia yang mencapai 7,17 juta orang berdasarkan dari data Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2013.

Kondisi ini membuat Indonesia kekurangan tenaga profesional yang memiliki keterampilan dan kompetensi kerja. Sejak Mei 2013, kedua Sekolah Tinggi Putera Sampoerna Foundation (PSF) mulai melakukan proses integrasi ke dalam Universitas Siswa Bangsa Internasional (USBI).

Kampus dengan nama lain The Sampoerna University itu didirikan untuk mencetak tenaga kerja profesional dan pemimpin masa depan Indonesia. Kampus ini didirikan sebagai wujud kepedulian PSF untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi Indonesia melalui pendidikan.

Aman melanjutkan, para lulusan dibekali dengan kemampuan akademis dan karakter yang unggul untuk dapat memenangkan persaingan dan siap menjadi pemimpin masa depan Indonesia.

"USBI melaksanakan berbagai kegiatan dalam rangka mendukung pemerintah mencetak generasi masa depan Indonesia yang kompeten dan memiliki jiwa kepemimpinan, kewirausahaan dan kepedulian sosial," ucapnya.

Metode ajar yang dilakukan di USBI dirancang untuk mengembangkan karakter mahasiswa yang memiliki motivasi tinggi, kreatif dan inovatif, memiliki etos kerja serta keahlian untuk menyelesaikan persoalan nyata di dunia kerja. Proses belajar mengajar dirancang sedemikian rupa untuk berlatih menyelesaikan persoalan nyata di lapangan dengan pemanfaatan dan penguasaan teknologi. (fsl)

(rhs)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini