PEMBANGUNAN bangunan ini tak lepas dari pro dan kontra. Bagaimana mungkin, pusat kebudayaan Indonesia atau dikenal dengan TMII justru terdapat pusat kebudayaan Tionghoa.
Meski mengalami pro dan kontra dari beberapa pihak seperti masyarakat yang menyayangkan mengapa ada kebudayaan lain di luar Indonesia di dalam Taman Mini Indonesia Indah, nyatanya bangunan ini tetap berdiri dengan kokoh. Bahkan di hari-hari nya banyak wisatawan lokal yang mendatangi kompleks area ini.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya
Seperti dijelaskan Suryondoro, Kepala Humas TMII mengatakan meskipun banyak protes, bangunan yang menjelaskan kebudayaan Tionghoa di Indonesia ini tetap ramai dikunjungi. Pasalnya, bangunan ini bukan semata-mata menjelaskan kebudayaan Tionghoa, namun kebudayaan Tionghoa yang ada di Indonesia.
“Jadi pusat kebudayaan Tionghoa disini semata-mata pernah ada di Indonesia. Sejarah bagaimana bisa masuk dan bagaimana menyebar. Tidak dapat dipungkiri kebudayaan Tionghoa berpengaruh terhadap kebudayaan kita sekarang ini,” katanya kepada Okezone belum lama ini.
Dikatakannya, bukan tidak mungkin dirinya membuat pusat kebudayaan Belanda atau Jepang di Indonesia. Sebagai negara yang pernah menjajah dan meninggalkan jejak kebudayaan, bahkan bangunan yang hingga kini masih ada belum banyak yang mengetahuinya.
“Bukan tidak mungkin kami akan tambahkan kedua negara tersebut. Bukan berarti pusat kebudayaan negara asing sepenuhnya, namun memang ada pengaruh dan kaitannya di Indonesia ini perlu diketahui oleh masyarakat luas,” tutupnya.
(jjs)
