Share

Dua Tragedi & 200 Kru Undurkan Diri, Inikah Akhir Malaysia Airlines?

Restika Ayu Prasasty, Okezone · Rabu 27 Agustus 2014 10:03 WIB
https: img.okezone.com content 2014 08 27 409 1030375 We7XrdNxX0.jpg Dua tragedi & 200 kru undurkan diri, inikah akhir Malaysia Airlines? (Foto: Dailymail)
A A A

SETELAH dua tragedi udara terburuk dalam beberapa tahun terakhir, bayang-banyang di atas Malaysia Airlines semakin gelap. Sebuah foto yang diposting di Twitter menunjukkan barisan kursi kosong pada penerbangan Malaysia Airlines dari Australia, dengan hanya tiga penumpang terlihat.

 

Foto lain menunjukkan satu keluarga muda menikmati seluruh pesawat sendiri. Sementara itu, hampir 200 awak kabin mengundurkan diri dan menyebabkan kekurangan awak hingga memaksa staf bekerja 12 jam sehari.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

Malaysia Airlines pun dikabarkan siap menggantikan kepala eksekutif sebagai bagian dari perbaikan besar-besaran, dan diperkirakan akan mengumumkan pendapatannya pekan ini untuk periode antara hilangnya MH370 (8 Maret 2014) dan jatuhnya MH17 (17 Juli 2014). Rincian perubahan dikatakan melibatkan perubahan nama, rebranding, dan PHK hingga 20 persen dari 20.000 karyawan, serta pemotongan rute penerbangan.

Maskapai ini dikatakan merugi hingga sekitar 1.3 juta poundsterling (Rp25,3 miliar) per hari karena rendahnya pesanan tiket, seperti dilansir Dailymail. Dalam urusan keuangan, diperkirakan Malaysia Airlines akan memekerjakan Idris Jala, salah satu pembuat kebijakan ekonomi negara dan kepala program transformasi ekonomi pemerintah Malaysia.

Beberapa analis mengatakan, maskapai tersebut tidak mungkin bisa bertahan hidup, bahkan untuk satu tahun, tanpa suntikan dana dari pemerintah Malaysia. Mohshin Aziz, analis penerbangan di perusahaan keuangan Malaysia Maybank mengatakan kepada news.com.au, "Ini benar-benar bukan kesalahan mereka, tetapi sekarang jika Anda bertanya setiap orang apakah mereka ingin terbang dengan Malaysia Airlines, mereka memiliki sentimen negatif, 'Saya lebih suka memilih yang lain'."

Malaysia Airlines diduga masuk daftar merah selama tiga tahun terakhir. Pada awal bulan ini, seorang penumpang pada penerbangan MH20 dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Paris, Prancis mengeluhkan perilaku tidak senonoh yang dilakukan anggota awak kabin. Anggota staf yang bersangkutan ditahan untuk diinterogasi oleh polisi Prancis.

Dalam sebuah pernyataan, perusahaan penerbangan itu mengatakan, "Malaysia Airlines mengambil setiap tuduhan tersebut sangat serius. Kami tentu akan membantu pihak berwenang Prancis karena mereka melakukan investigasi dan akan menekankan bahwa keamanan, kenyamanan, dan kesejahteraan penumpang selalu menjadi prioritas utama kami."

(tty)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini