SEJAK tahun 1987, program imunisasi hepatitis B sudah dilaksanakan di Lombok. Sepuluh tahun kemudian, 27 Provinsi lainnya mulai melakukan vaksinasi hepatitis B. Lalu, seberapa besar peran vaksinasi hepatitis B sejauh ini di Indonesia?
Spesialis Penyakit Dalam FKUI-RSCM, Prof. DR. Dr. L. A. Lesmana, SpPD, KGEH mengatakan, penderita hepatitis B dan C di Indonesia mencapai 30 juta jiwa. Sebanyak 50 persen di antaranya, menderita penyakit hati kronis dan 10 persen mengalami kanker hati. Karena itu, vaksinasi hepatitis B sejauh ini dinilai belum berhasil.
Follow Berita Okezone di Google News
Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di
ORION, daftar sekarang dengan
klik disini
dan nantikan kejutan menarik lainnya
“Soal vaksinasi saya kira kita masih belum, mungkin karena tinggi sekali angka pengidap hepatitis B di Indonesia, maka sampai saat ini kita belum melihat keberhasilan dari vaksinasi tersebut,” ungkapnya di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 26 Agustus 2014.
Dr Rino mengungkapkan bila untuk mengendalikan hepatitis B memang memerlukan waktu yang cukup lama. Apalagi jumlah penduduk Indonesia yang sangat padat. Selain itu, dalam setahun rata-rata terjadi 4-5 juta kelahiran, sehingga vaksinasi hepatitis B dampaknya belum signifikan.
“Memang diperlukan waktu yang cukup lama karena rakyat kita kan banyak. Setahun rata-rata ada 4 sampai 5 juta kelahiran, maka walaupun vaksinasi sudah berhasil menjangkau 60-70 persen, termasuk pada bayi-bayi yang baru lahir, dampaknya terhadap kasus-kasus yang berhubungan dengan infeksi hepatitis B sampai saat ini belum signifikan,” tuturnya. (Baca: Sakit di Lambung Belum Tentu Maag)
Lebih lanjut, hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 menunjukkan bahwa prevalensi Hepatitis B di Indonesia sebesar 9,4% atau dianalogikan 1 diantara 10 penduduk Indonesia pernah terinfeksi Hepatitis B. Sementara, bila dikonversikan dengan jumlah penduduk, maka jumlah penderita Hepatitis B mencapai sekira 23 juta orang.
(fik)